Apa Itu Uranium Terdeplesi? Iran Tuding Israel Gunakan Senjata Berbahaya Ini

Anton Suhartono
Ledakan dahsyat mengguncang salah satu sudut Kota Teheran, Iran, pada Juni 2025. Iran menuding serangan ini dilakukan dengan amunisi uranium terdeplesi oleh Israel. (Foto: Dok/X)

TEHERAN, iNewsPandeglang.id Ketegangan konflik antara Iran dan Israel kembali memanas. Kali ini, Iran menuding Israel menggunakan amunisi berbahan uranium terdeplesi atau Depleted Uranium (DU) dalam serangan udara yang menghantam fasilitas bawah tanah Iran.

Tudingan ini langsung memicu kekhawatiran besar, bukan hanya soal eskalasi militer, tetapi juga ancaman serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan jangka panjang.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel, para analis menilai tudingan Iran cukup masuk akal. Pasalnya, sejumlah bunker dan instalasi militer Iran yang dilindungi lapisan baja dan beton tebal mengalami kerusakan besar. Senjata konvensional dianggap tidak mampu menembus sistem pertahanan semacam itu, sementara DU dikenal memiliki daya tembus luar biasa.

Apa Itu Uranium Terdeplesi?

Uranium terdeplesi adalah limbah sisa dari proses pengayaan uranium. Meski memiliki tingkat radioaktivitas lebih rendah daripada uranium alami, DU tetap berbahaya karena bersifat toksik dan radioaktif. Dalam dunia militer, DU banyak digunakan untuk peluru dan bom penghancur bunker karena kepadatannya yang sangat tinggi, bahkan melebihi timbal.

Dampak Lingkungan dan Kesehatan

Penggunaan DU meninggalkan residu berupa debu radioaktif yang bisa mencemari tanah, air, dan udara. Bila terhirup atau masuk ke tubuh manusia, zat ini bisa memicu berbagai penyakit serius, mulai dari kanker, kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kelainan genetik.

Contoh dampak nyata dari penggunaan DU bisa dilihat pada konflik sebelumnya, seperti Perang Teluk 1991 dan invasi Irak 2003. Di sejumlah wilayah bekas konflik, peningkatan kasus kelainan kesehatan pada anak-anak dan warga sipil masih terjadi hingga sekarang, meskipun hubungan langsungnya dengan DU masih jadi perdebatan ilmiah.

Editor : Iskandar Nasution

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network