IRGC juga memiliki Pasukan Quds, sayap khusus yang menangani operasi luar negeri. Mereka membangun jaringan sekutu regional yang disebut Poros Perlawanan, termasuk mendukung Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina. IRGC juga membantu pasukan pro-Iran di Suriah, Irak, dan Yaman.
Namun, dalam dua tahun terakhir, IRGC mengalami kerugian besar. Beberapa komandan utama, termasuk Mayor Jenderal Hossein Salami dan Amir Ali Hajizadeh, dilaporkan tewas dalam serangan Israel. Sebelumnya, AS juga menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Quds pada 2020 dalam serangan drone di Irak.
Selain kekuatan militer, IRGC juga mengawasi program rudal balistik Iran yang dinilai paling besar di Timur Tengah. Rudal-rudal ini telah digunakan untuk menyerang target di Israel dan kelompok oposisi di Suriah maupun Irak utara.
Amerika Serikat secara resmi memasukkan IRGC dalam daftar organisasi teroris asing sejak 2019. AS menuding IRGC terlibat dalam sejumlah aksi teror dan menyebut mereka bertanggung jawab atas kematian lebih dari 600 tentara Amerika di Irak pasca 2003.
Tak hanya militer, IRGC juga punya pengaruh besar di sektor ekonomi Iran, mengelola proyek infrastruktur, energi, dan komunikasi senilai miliaran dolar sejak dekade terakhir.
Artikel ini telah tayang di sini
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
