CILEGON, iNewsPandeglang.id - Ratusan guru honorer madrasah di Kota Cilegon mendatangi kantor DPRD pada Senin (10/2/2025) untuk menuntut pembayaran honor yang tertunda selama tiga bulan pada akhir 2024. Mereka mendesak para wakil rakyat agar segera mencari solusi atas keterlambatan ini.
Pantauan di lapangan, suasana memanas saat para guru berdialog dengan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dan lintas komisi di DPRD. Dalam aksi ini, para guru bahkan rela meninggalkan kelas demi memperjuangkan hak mereka.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Fauzi Desviandy, menjelaskan bahwa honor para guru madrasah pada triwulan keempat 2024 akan segera dicairkan. Saat ini, DPRD masih menunggu fatwa dan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ratusan guru honorer madrasah saat audiensi dengan DPRD Kota Cilegon, menuntut pencairan honor yang tertunda selama tiga bulan. (Foto : iNews/Iskandar Nasution)
"Kami memahami keresahan para guru. Kami pastikan dana tersebut segera cair setelah ada rekomendasi dari BPK," ujar Fauzi.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Cilegon, Rahmatullah, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp8 miliar untuk membayar honor para guru. Namun, ia belum bisa memastikan kapan dana tersebut akan cair.
"Anggaran sudah kami siapkan, namun masih ada proses administratif yang harus diselesaikan sebelum pencairan," kata Rahmatullah.
Keterlambatan pembayaran ini merupakan buntut dari defisit anggaran yang dialami Pemkot Cilegon. Akibatnya, nasib 5.189 guru madrasah kini bergantung pada dana hibah pemerintah.
Para guru berharap janji pencairan honor segera terealisasi. Jika tidak, mereka mengancam akan kembali menggelar aksi lebih besar.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait