DOHA, iNewsPandeglang.id - Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengecam keras pernyataan kontroversial Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam sebuah wawancara di stasiun TV Channel 14, Netanyahu menyarankan agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi, bahkan mengusulkan warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza diusir ke gurun di Saudi.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dengan tegas menolak gagasan Netanyahu dan menyebutnya sebagai bentuk mentalitas penjajah."Kerajaan dengan tegas menyatakan bahwa rakyat Palestina berhak atas tanah mereka dan hak tersebut tidak bisa diganggu gugat Mereka bukan imigran yang bisa diusir kapan pun penjajah brutal Israel menghendaki," demikian pernyataan resmi Kemlu Arab Saudi, Minggu (9/2/2025).
Saudi juga menuduh Israel terus berupaya menghapus identitas Palestina dan mengabaikan sejarah serta hak hukum mereka atas tanah airnya. Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa sejak awal, mereka tidak pernah mengakui hak rakyat Palestina untuk hidup.
Selain Arab Saudi, UEA dan Mesir juga mengutuk keras pernyataan Netanyahu. Kemlu UEA menyebut pernyataan itu sebagai provokasi serius dan pelanggaran hukum internasional.
"Uni Emirat Arab dengan tegas mengutuk pernyataan provokatif dan tidak pantas dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyarankan pendirian negara Palestina di Arab Saudi," demikian pernyataan resmi UEA.
Menteri Negara UEA, Khalifa bin Shaheen Al Marar, menegaskan dukungan penuh terhadap Arab Saudi. Ia juga memperingatkan bahwa kedaulatan Saudi adalah garis merah yang tidak boleh diganggu.
Sementara itu, Kemlu Mesir menyatakan bahwa Netanyahu telah melanggar norma diplomatik dan kedaulatan Arab Saudi.
Pernyataan Netanyahu dinilai semakin memperburuk situasi di Timur Tengah. Ia dianggap terus menghambat perdamaian dan menolak hidup berdampingan dengan Palestina.
Kelompok sayap kanan Israel yang mendukung Netanyahu disebut sebagai pihak yang selalu menentang solusi damai. Mereka menolak berbagai upaya perdamaian yang diusulkan negara-negara Arab.
Pernyataan Netanyahu ini juga dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, yang menjamin hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
Ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab pun semakin meningkat akibat komentar kontroversial Netanyahu. Arab Saudi, UEA, dan Mesir kini semakin keras dalam menentang kebijakan Israel yang dianggap merugikan Palestina.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait