GAZA, iNewsPandeglang.id – Tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas dalam pertukaran tahanan gelombang kelima pada Sabtu (8/2/2025) mengungkapkan pernyataan mengejutkan. Mereka tidak hanya mengapresiasi perlakuan Hamas selama penyanderaan, tetapi juga mengecam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ketiga sandera yang dibebaskan adalah Ohad Ben Ami (56), Eliyahu Sharabi (54), dan Or Levy (34). Mereka diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam sebuah seremoni di Deir El Balah, Gaza Tengah.
Dalam pernyataannya, Ohad Ben Ami meminta rakyat Israel untuk turun ke jalan dan menekan pemerintah agar segera menyepakati gencatan senjata lanjutan.
"Saya mengajak keluarga para sandera untuk turun ke jalan dan menyuarakan tuntutan mereka. Desak pemerintah Israel untuk segera bergerak menuju gencatan senjata tahap kedua dan ketiga," ujar Ben Ami, dikutip dari Anadolu.
Ben Ami menegaskan bahwa satu-satunya cara memulangkan sandera lainnya adalah dengan pertukaran tahanan. Ia juga menyalahkan pemerintah Israel yang dianggap gagal melindungi warganya sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2024.
"Anda gagal pada 7 Oktober. Anda gagal membebaskan kami dengan tekanan militer, dan sekarang saya bebas karena kesepakatan," tegasnya.
Ia bahkan mengaku diperlakukan dengan baik oleh sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam. "Berkat mereka, saya masih hidup. Saya berterima kasih kepada mereka. Saya justru marah pada pemerintah Israel," ungkapnya.
Senada dengan Ben Ami, Eliyahu Sharabi juga mengecam Netanyahu. Ia bahkan kehilangan saudaranya, Yossi Sharabi, yang tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait