Bertahun-tahun Jadi Penambal Ban, Nenek di Pandeglang Ini Masih Sering Tak Dibayar Pelanggan!

Iskandar Nasution
Meski usianya tidak muda lagi, Ibu Perihatin tetap setia menambal ban demi memenuhi kebutuhan hidup. Sayangnya, sering kali ia tidak dibayar oleh pelanggan. (Foto iNews/Iskandar Nasution)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Ibu Perihatin (62), seorang nenek asal Desa Gombong, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, sudah hampir 29 tahun berprofesi sebagai tukang tambal ban. Meski dalam kondisi tubuh yang mulai lemah, dia tetap melanjutkan pekerjaan ini demi mencukupi kebutuhan hidupnya dan anak tirinya.

Setiap hari, Ibu Perihatin bekerja di depan rumahnya, menerima motor yang datang untuk menambal ban. Dalam sehari, dia bisa menerima dua hingga lima motor. Dengan tarif Rp10.000 per tambal ban, Ibu Perihatin mengandalkan penghasilan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sejak suaminya meninggal, Ibu Perihatin tetap melanjutkan profesinya meski kini sudah tidak sekuat dulu. Namun, perjalanan hidupnya tidak selalu mudah. Banyak pelanggan yang tidak membayar jasa tambal ban yang telah dia berikan, bahkan ada yang membayar secara mencicil. Meskipun demikian, Ibu Perihatin tetap sabar dan menerima kenyataan.

“Dulu, saya menambal ban bersama suami. Sekarang, saya sendiri yang melanjutkan pekerjaan ini,” ujar Ibu Perihatin, mengenang masa lalu ketika ditemui wartawan  belum lama ini.

Meski sering merasa kecewa dengan pelanggan yang tidak membayar atau menunda pembayaran, Ibu Perihatin tetap bersyukur atas apa yang dia hasilkan. Dia merasa cukup puas dengan hasil jerih payahnya, meski tidak selalu mendapat penghargaan yang pantas.

Editor : Iskandar Nasution

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network