LEBAK, iNewsPandeglang.id – Aksi protes ratusan nelayan Bayah di Kabupaten Lebak, Banten, yang berujung ricuh pada Selasa (10/09/2024). Aksi ini diduga dipicu oleh berbagai dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas PT Cemindo Gemilang.
Dalam protes tersebut, ratusan nelayan memblokade jalan dan menghentikan mobil milik manajemen perusahaan, massa sempat menurunkan paksa penumpang dari kendaraan dan merusak kendaraan perusahaan menuntut realisasi janji yang belum dipenuhi.
Setelah menunggu selama satu dekade tanpa hasil, nelayan Bayah di Lebak, Banten meluapkan kekesalan dengan menggelar aksi protes di depan kantor PT Cemindo Gemilang, Selasa (10/9). Mereka menghentikan mobil milik manajemen. Foto iNews/Iskandar Nasution
Nelayan mengklaim bahwa PT Cemindo Gemilang, pengelola Pabrik Semen Merah Putih di Bayah, telah berjanji sejak 2014 untuk membangun jembatan dan tambatan perahu serta tujuh janji lainnya, namun janji tersebut belum juga direalisasikan.
Janji-janji tersebut disepakati dalam surat pernyataan yang ditandatangani pada 15 Januari 2014, namun hingga kini belum direalisasikan, menyebabkan ketidakpuasan di kalangan nelayan dan memicu aksi protes.
Berikut adalah fakta-fakta utama mengenai dampak lingkungan yang memicu kemarahan nelayan:
1. Pencemaran Laut
Aktivitas PT Cemindo diduga menyebabkan pencemaran air laut, berdampak negatif pada ekosistem laut dan menurunkan kualitas air, yang mengancam kehidupan biota laut dan kesehatan nelayan.
2. Kerusakan Terumbu Karang
Operasi perusahaan berpotensi merusak terumbu karang, habitat penting bagi berbagai spesies ikan. Kerusakan ini mengurangi populasi ikan dan berdampak buruk pada pendapatan nelayan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait