Sedangkan 15% wilayah lainnya diprediksi akan mengalami awal musim kemarau yang lebih maju. Adapun wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami mundur awal musim kemarau antara lain sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jatim, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sultra, sebagian Sulbar, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.
Dwikorita menjelaskan bahwa wilayah-wilayah yang diprediksi awal musim kemaraunya mundur dibandingkan rerata klimatologinya. Secara keseluruhan, musim kemarau tahun 2024 diprediksi akan bersifat normal dan di atas normal jika dibandingkan dengan rerata klimatologi selama 30 tahun terakhir.
"Artinya, sebagian besar wilayah akan mengalami kondisi musim kemarau yang normal atau bahkan lebih kering dari biasanya. Terdapat variasi dalam prediksi tersebut, di mana sekitar 51,36% wilayah diprediksi normal, sekitar 39,91% di atas normal, dan sekitar 8,73% di bawah normal," kata dia.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait