"Loh itu kabar bohong, karena saya tahu klinik hanya punya kapitasi cuma 2700 an sementara jumlah masyarakat yang ditangani dalam wilayah kerja Puskesmas Binuangeun sekitar 30 ribuan kalau betul setengahnya berarti 15 ribu di puskesmas dan 15 ribu di klinik," ucapnya saat ditemui di tempat kerjanya, Senin (20/11/2023).
Kendati demikian, dia pun mengaku tidak tahu siapa yang mindahkan faskes tersebut ke klinik Deit Dey tersebut. "Saya tidak tahu, Siapa saja yang mau pindah. Kalau ada yang mau pindah itu, kita fasilitasi dengan menggunakan mobil JKN atau Pandawa," tuturnya.
Karena pelayanan di puskesmas dan klinik menurutnya, sama-sama punya tujuan
Memberikan mutu pelayan sesuai standar. Perlu digaris bawahi pasien yang pindah paskes itu tujuannya mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan, adapun waktu/ jam pelayanan yang sesuai kondisi masyarakat.
Saat ditanya berapa jumlah faskes BPJS di Puskesmas Binuangeun ke Klinik tersebut karena informasi yang beredar secara besar-besaran ia pun mengaku tidak tahu jumlahnya.
"Kita juga tidak tahu pak, karena data yang ada di klinik bukan dari wilayah Kecamatan Wanasalam saja, tapi dari kecamatan Cikeusik, Kecamatam Malingping juga ada," pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan akibat pemindahan ini tentunya puskesmas tidak mendapat dana kapitasi sebesar Rp10 ribu per orang setiap bulan dan beralih ke klinik.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait