Mesir dan Yordania Desak Warga Palestina Tidak Keluar Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Muhammad Fida Ul Haq
Serangan udara militer zionis Israel menghancurkan permukiman rakyat Palestina di Jalur Gaza. (Foto: iNews.id/Reuters).

Sekitar 700.000 warga Palestina, sebagian dari populasi Arab di Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka. Warga Palestina sendiri ketika itu banyak di antaranya masuk ke negara-negara Arab tetangga di mana mereka atau banyak keturunannya masih tinggal. 

Sementara Israel membantah tuduhan bahwa mereka mengusir warga Palestina. Israel ketika itu menyinggung terhadap serangan lima negara Arab.

Semenjak perang berkecamuk  Israel meluncurkan serangan intensifnya membombardir Gaza usai serangan dahsyat oleh pejuang Hamas pada 7 Oktober lalu  Ratusan ribu penduduk Gaza telah melarikan diri dari rumah mereka, tetapi tetap tinggal di dalam Gaza.

Sebelumnya militer Israel pada Jumat memperingatkan warga Kota Gaza, yang berpenduduk lebih dari 1 juta orang, agar segera pindah ke selatan dan diberi waktu dalam waktu 24 jam demi keselamatan mereka sendiri.

Atas hal tersebut, Raja Yordania, Abdullah merespons dengan memperingatkan terhadap upaya apa pun untuk memaksa pengusiran warga Palestina dari seluruh wilayah Palestina menurutnya adalah  tindakan ilegal tidak dibenarkan.

Amerika Serikat juga saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Israel dan Mesir terkait gagasan jalur aman bagi warga Gaza. "Warga sipil harus dilindungi. Kami tidak ingin melihat eksodus massal warga Gaza," Jubir PBB, Stephane Dujarric.

Editor : Iskandar Nasution

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network