7 Indikator Penyebab Optimistis PT Krakatau Steel di Tengah Tren Kenaikan Permintaan Baja

Iskandar Nasution
Di tengah gempuran resesi global yang menyebabkan ketidakpastian, PT Krakatau Steel secara (Persero) Tbk secara konsisten terus melakukan langkah-langkah strategis demi mencapai target yang telap ditetapkan. Foto dok PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

4. Tren kenaikan konsumsi baja nasional

Masih dikutip dari data resmi yang dipublish IISIA, konsumsi baja Nasional terus mengalami pemulihan pasca terpuruk selama pandemi Covid-19.  Konsumsi baja yang sempat turun 15,0 juta ton dari sebelumnya 15,9 juta ton pada 2019, kemudian mengalami peningkatan sebesar 15,5 juta ton pada 2021, meski secara volume masih lebih rendah dibanding sebelum pandemi, namun pascapandemi diprogonaskan akan mencapai 16,2 juta ton. IISIA juga mencatat konsumsi baja domestik pada 2022 tumbuh 5% menjadi 16,3 juta ton. 

Dengan demikian sepanjang tahun 2020 - 2023, konsumsi baja nasional diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 4,2 – 5,0%. Tingkat pertumbuhan ini masih jauh lebih kecil dibandingkan periode 2015-2019 yang memiliki CAGR sebesar 18,1%. 

Salah satu faktor penyebab pertumbuhan pemintaan baja nasional di antaranya adalah adanya pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) merupakan salah satu penyebab kenaikan baja domestik juga akan mengalami permintaan. Untuk mendukung aktifitasnya dalam proyek pembangunan IKN, Krakatau Steel bahkan telah membuka kantor perwakilan secara resmi di kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sudah menjadi komitmen Krakatau Steel untuk terus meningkatkan utilitas hingga 80 persen demi membidik pasar baja nasional sekaligus menangkis oversuplay baja dari negara-negara importir lain. 

5. Tren positif laporan keuangan 

Dengan berbagai tantangan yang ada, perusahaan pemain industri baja terkemuka ini terus melangkah pasti tumbuh untuk menjadi Badan Usaha Milik Negara yang sehat dan akuntabel. Meski Laba bersih sempat menurun sebesar 48,24% dari tahun sebelumnya akibat biaya produksi yang tinggi, persaingan pasar yang ketat, fluktuasi nilai tukar, dan kondisi ekonomi global yang tidak stabil antara lain akibat pandemi Covid-19 dan suhu politik yang ditmbulkan akibat perang Rusia-Ukraina, namun KS berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 5,75%. Mencermati raport tiga tahun belakangan, tidak berlebihan jika memunculkan harapan akan perbaikan pada penutupan 2023 ini. Hal itu, tentunya tidak lepas dari berbagai reformasi tata kelola yang dilakukan di berbagai lini perusahaan. 

Dari press release awal bulan lalu, Dirut PT Krakatau Steel (Perseroan) Tbk Pranowo Widodo menjelaskan, meski mencatatkan rugi bersih pada Semester I 2023 sebesar US$ 37,39 juta atau setara dengan Rp560,88 miliar (asumsi kurs Rp 15.000/US$) yang diakibatkan oleh cukup tingginya beban keuangan Perseroan, namun perusahaan yang dipimpinnya itu berhasil mencatatkan peningkatan ekuitas 9% menjadi sebesar US$ 601,25 juta atau setara dengan Rp9,02 triliun dibandingkan periode Desember 2022 sebesar US$ 552,59 juta atau setara dengan Rp8,62 triliun. 

Peningkatan tersebut disampaikannya, berasal dari Subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur yang memberikan kontribusi laba sebesar US$ 20 juta, meningkat 105% dari sebelumnya sebesar US$ 10 juta di periode yang sama pada 2022. "Subholding PT Krakatau Baja Konstruksi juga memberikan laba bersih sebesar US$ 3 juta di periode Semester I 2023 ini," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2023).

Capain berikutnya yang tidak kalah menggembirakan, Perseroan juga berhasil menurunkan hutang berbunga (Interest Bearing Debt) dari semula US$ 1,73 miliar atau setara Rp26,96 triliun pada Desember 2022 menjadi sebesar US$ 1,48 miliar atau setara Rp22,16 triliun karena adanya pembayaran pokok Tranche A dan sebagian Tranche B sebesar ± US$ 240 juta.

"Selain beban hutang yang berkurang, kami berkomitmen untuk dapat terus mendorong tercapainya peningkatan kinerja perusahaan maupun Subholding melalui penguatan pengembangan bisnis agar dapat memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kinerja Krakatau Steel dan Group,"tulis Pranowo Widodo.

Editor : Iskandar Nasution

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network