Maryati (41) salah seorang pembuat emping Melinjo mengatakan bahwa dalam pembuatan emping Melinjo tersebut dia mempertahankan cara tradisional seperti proses pemipihan masih menggunakan batu tumbukan.
Dituturkannya, melinjo tersebut digetok satu persatu dengan batu hingga akhirnya bisa ditimbang, membutuhkan waktu satu hari mengolah hingga jadi emping. Namun demikian penghasilan hanya berkisar Rp25 ribu. " Sehari dapat Rp50 ribu tapi dibagi dua sama rekan Pak," ucapnya saat ditemui belum lama ini.
Menurut Maryati, dirinya terpaksa bekerja seperti ini lantaran sang suami sudah di PHK daru tempatnya bekerja.
Sementara Uto Suharto, Lurah Samangraya usai melihat ke lokasi pembuatan mengaku jika pengrajin emping Melinjo di Ciriu Pabuaran butuh bantuan permodalan dari instansi terkait. :Sehingga nantinya para perajin bisa eksis dan bisa mendongkrak perekonomian keluarganya," tuturnya.
Meski menggunakan alat yang sangat sederhana, para pembuat emping Melinjo di tempat ini mengaku bersyukur dari hasil kuli upahan membuat emping melinjo mereka bisa membantu ekonomi keluarga.
Warga berharap ada bantuan permodalan dari pemerintah sehingga ke depannya tidak menjadi kuli upahan, tetapi menjadi perajin emping Melinjo dan mampu menjual emping kemasan lebih menarik lagi.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait