Menurut salah seorang pelanggan, dirinya merasa ada yang kurang jika tidak singgah untuk membeli es campur legendaris ini. Tak hanya mencicipi sendiri, dirinya juga selalu membawa pulang untuk dibagikan ke keluarganya.
"Kalau gak singgah seperti ada yang kurang," ucap Ibu Ade, konsumen Es Campur Mang Cawa belum lama ini.
Sementara Hendar pedagang Es Campur Mang Cawa mengatakan, salah satu alasan pembeli selalu membelinya karena pihaknya selalu menjaga rasa dan ciri khas gula aren yang asli dan tidak dicampur gula putih. Citra rasa di tahun 1972 silam masih sama seperti saat ini.
"Mang Cawa sudah meninggsl kini diteruskan sama anak dan menantunya," tuturnya.
Saat ini Es Campur Mang Cawa sudah ada di 4 cabang di Provinsi Banten. Semua pedagang harus berasal dari kerabat keluarga Mang Cawa almarhum dan tidak boleh diwakilkan atau dikelola oleh yang bukan dari kerabat keluarga sendiri.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait