Banten, iNewsPandeglang.id - Perbedaan santet di Banten Utara dan Selatan ini tentu menarik dibahas untuk diketahui. Bicara santet seperti kasus heboh yang viral belakangan ini di Banten ada 2 pria yang dibunuh dan mayatnya dibuang di perkebunan karet Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak ternyata minta dicarikan dukun teluh. Kini 4 pelaku sudah dibekuk polisi.
Pencarian dukun santet terungkap dari salah satu pelaku berinisial MT mengaku kepada wartawan di Mapolda Banten pada Senin, (16/1/2023) bahwa korban minta dicarikan dukun santet atau sering disebut dukun teluh. Namun dia tega menghabisi nyawanya lantaran ingin menguasai harta benda korban. "Si korban minta carikan dukun pak, buat nyantet mertua sama adik iparnya," ucap MT.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, korban WD sudah berikan dana Rp8 juta kepada korban KJA, sopir yang jadi korban satunya.
Masalah santet seperti apa bedanya di Banten Utara dan Selatan? Melansir Historia, menurut sejarawan Edi S. Ekadjati yang dikutip A. Masruri dalam The Secret of Santet, ilmu teluh atau santet adalah warisan masa lalu yang terus bertahan dalam masyarakat Sunda hingga kini.
Keyakinan penduduk Banten terdahulu menurutnya, ada berbagai macam ilmu teluh sesuai dengan caranya seperti teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan.
Teluh angin dan banyu caranya mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) melalui angin dan air. Sementara Teluh geni (api) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra; jika pisau hilang dan air menjadi merah pertanda korban sebentar lagi mengalami bencana.
Selanjutnya Teluh Pangjarahan caranya dilakukan dengan meminta kepada roh halus yang menempati kuburan.
Dijelaskannya, perbedaan praktik yang dilakukan dukun teluh di Banten Selatan dengan Banten Utara. "Kalau di Banten Selatan banyak korban menderita sampai meninggal dunia, sedangkan di Banten Utara si korban hanya dibuat sakit,” tulis Ronny.
Meski demikian, masyarakat Banten, pemuka agama, dan dukun lain memberi cap bahwa kegiatan dukun teluh bertentangan dengan agama Islam. “Apabila dalam hukum formal tidak terbukti sebagai kejahatan, dari sisi reaksi sosial hal itu paling kurang dapat dikatakan sebagai kejahatan terselubung,”tulisnya lagi.
Itulah perbedaan santet Banten Utara dan Selatan. Semoga kita dilindungi dari hal-hal seperti itu dan tidak mencoba praktek yang bertentangan dengan agama khususnya agama islam.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait