Demi Tutupi Aib? Psikolog Bongkar Alasan Mengerikan di Balik Mutilasi Sadis di Serang Banten

Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam membentuk pola pikir jangka panjang seseorang. Menurutnya, pelaku yang tidak teredukasi dengan baik cenderung tidak mempertimbangkan dampak dari tindakannya.
"Kalau seseorang yang well educated, itu dipaksa, didorong sejak awal untuk berpikir panjang apa efek dan dampaknya terhadap apa yang dilakukan," jelasnya.
Tia juga melihat adanya unsur budaya dan strategi pelaku untuk menghilangkan jejak, apalagi dengan latar bahwa pelaku mengajak korban ke lokasi yang jauh dari akses bantuan.
Menariknya, Tia menyebut bahwa tindakan mutilasi itu sendiri bisa jadi bukan bagian dari rencana awal. "Ternyata kemungkinan bicara tentang mutilasi bisa jadi itu munculnya di tengah jalan. Kenapa? Karena dia harus pulang dulu untuk mengambil alat, baru dia melakukannya. Itu bisa jadi menunjukkan bahwa keinginan mutilasi itu muncul di tengah jalan atau memang sudah direncanakan," imbuhnya.
Namun demikian, Tia mengingatkan publik untuk tidak gegabah melabeli pelaku dengan sebutan “gila” atau sejenisnya. "Enggak bisa otomatis mengatain cowoknya gila dan lain sebagainya. Harus ada assessment yang lebih detail terkait hal tersebut," tegasnya.
Editor : Iskandar Nasution