get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh! Ternyata Ini Alasan Sakral di Balik Larangan Keras Drone di Baduy

Dana Desa Ditolak! Begini Cara Warga Baduy Mengelola Ekonomi Secara Mandiri

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:11 WIB
header img
Kain tenun khas Suku Baduy di Lebak, Banten, merupakan warisan budaya yang sarat akan nilai tradisi. Foto iNewsPandeglang.id

LEBAK, iNewsPandeglang.id Masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, menegaskan kemandirian mereka dengan terus menolak bantuan Dana Desa dari pemerintah. Sejak 2017, mereka menolak anggaran sebesar Rp2,5 miliar yang dialokasikan untuk desa mereka, dengan alasan menjaga tradisi dan menghindari ketergantungan pada pihak luar.

Kepala Desa Kanekes, Oom, menjelaskan bahwa dana tersebut tidak bisa diterima karena berbenturan dengan aturan adat.

"Hante, hante masuk, atu sulit dicaritakeunana (tidak, tidak masuk, ya sulit diceritakan). Intinya, sulitnya itu karena berbenturan dengan aturan adat," ujar Oom, Kamis (13/2/2025).

Masyarakat Baduy memilih untuk menjalankan kehidupan sesuai adat tanpa campur tangan dari luar. Mereka khawatir jika menerima Dana Desa, akan muncul aturan baru yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diwariskan leluhur mereka.

Menurut Zamroni, Kabid Pembinaan Kerja Sama dan Pengelolaan Keuangan Aset Desa DPMD Lebak, pemerintah pusat tetap mengalokasikan dana sebesar Rp2,5 miliar setiap tahun. Namun, karena penolakan terus dilakukan, dana tersebut tetap tersimpan di kas negara.

"Baduy tidak menerima Dana Desa sejak 2017. Pusat tetap mengalokasikannya, tetapi mereka menolak karena tidak ingin membuat laporan pertanggungjawaban dan lebih memilih sistem pembangunan tradisional," kata Zamroni.

Meski tanpa bantuan pemerintah, masyarakat Baduy tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka secara mandiri. Berikut beberapa cara mereka mengelola ekonomi:

1. Bercocok Tanam dengan Sistem Berhuma

Masyarakat Baduy menanam padi di ladang kering atau huma sebagai sumber pangan utama. Mereka menggunakan metode pertanian tradisional tanpa pupuk atau alat modern.

2. Kerajinan Tangan

Produk seperti kain tenun, anyaman bambu, dan peralatan rumah tangga dari kayu menjadi sumber pendapatan. Hasil kerajinan ini dijual kepada wisatawan yang datang berkunjung.

3. Pariwisata Adat

Meski menjaga batasan ketat, masyarakat Baduy Luar menerima wisatawan yang ingin mengenal kehidupan adat mereka. Pendapatan dari sektor ini membantu perekonomian warga.

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Baduy hidup dengan prinsip menjaga alam. Mereka tidak menebang pohon sembarangan dan menerapkan aturan adat ketat dalam mengelola lingkungan.

Zamroni menegaskan bahwa meskipun masyarakat Baduy menolak Dana Desa, pemerintah daerah tetap berupaya mendukung mereka dengan cara yang sesuai dengan kearifan lokal.

"Kami tetap menghormati keputusan mereka dan akan terus mencari pendekatan terbaik agar mereka tetap mendapatkan manfaat dari program pemerintah tanpa melanggar adat," katanya.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut