PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Rampak Bedug, seni tradisional yang berasal dari Kabupaten Pandeglang, Banten, bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi sebuah warisan budaya yang penuh makna spiritual dan estetika. Tradisi ini menggabungkan suara bedug yang menggema dengan gerakan tari yang penuh semangat, menciptakan pengalaman seni yang memikat hati dan menggetarkan jiwa.
Memiliki akar kuat dalam masyarakat Banten, Rampak Bedug tetap lestari meskipun arus modernisasi kerap mengancam keberadaan budaya lokal. Berkat komitmen kuat dari komunitas setempat, seni ini terus berkembang dan menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka.
Generasi muda Pandeglang menjaga tradisi Rampak Bedug, menggabungkan irama bedug dan gerakan tari yang memukau, merayakan budaya yang tak lekang oleh waktu. Foto Iskandar Nasution
Salah satu tempat yang berperan penting dalam melestarikan Rampak Bedug adalah Sanggar Seni Rampak Bedug Batu Gajah, yang terletak di Kampung Kadu Kupa, Kelurahan Juhut, Kecamatan Pandeglang. Sanggar ini berkomitmen untuk mempertahankan keaslian serta melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam seni tersebut.
Di setiap pertunjukannya, para penari dan musisi dari Sanggar Batu Gajah mempersembahkan harmoni antara alat musik tradisional seperti bedug, kendang, dan rebana, yang dimainkan dengan penuh kekompakan. Dentuman bedug yang kuat dan gerakan tari yang enerjik menciptakan suasana spiritual yang mendalam, membawa penonton merasakan kedalaman makna budaya yang hidup dan berkembang.
Menariknya, sebagian besar anggota Sanggar Batu Gajah adalah generasi muda, mulai dari anak-anak sekolah dasar hingga remaja sekolah menengah atas. Energi dan semangat mereka membuktikan bahwa seni tradisional dapat tetap relevan meski zaman terus berubah. Bagi mereka, Rampak Bedug bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga bentuk kebanggaan dan penghormatan terhadap budaya leluhur yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
Editor : Iskandar Nasution