Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menyebut bahwa serangan terhadap posisi UNIFIL dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang. "Tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap norma hukum internasional," ungkapnya, seraya memanggil duta besar Israel untuk memberikan penjelasan.
Kementerian Luar Negeri Kanada juga menyatakan keprihatinan atas serangan tersebut, menyebutkan bahwa penembakan terhadap pasukan UNIFIL dan tim respons pertama di Lebanon tidak dapat diterima. Kanada menegaskan kembali dukungan penuh terhadap UNIFIL dan pentingnya peran mereka dalam penyelesaian diplomatik.
Serangan Israel tidak hanya menyebabkan cedera pada prajurit TNI, tetapi juga menghancurkan beberapa infrastruktur UNIFIL. Tank Merkava Israel menembaki menara observasi, merusak kendaraan dan sistem komunikasi, serta menyebabkan kerusakan yang signifikan pada fasilitas lainnya.
UNIFIL telah menegaskan kembali bahwa serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB. "UNIFIL menegaskan kembali kepada semua pihak tentang tanggung jawab mereka dalam menjaga keselamatan dan keamanan personel PBB," ungkap pernyataan resmi UNIFIL.
Dengan meningkatnya kecaman internasional, tindakan Israel kini berada di bawah sorotan global, dan dunia menunggu langkah selanjutnya dari komunitas internasional dalam menanggapi agresi yang terus berlanjut.
Editor : Iskandar Nasution