get app
inews
Aa Read Next : Irwasda Polda Banten Laksanakan Subuh Keliling: Ajak Warga Bersama Jaga Keamanan Pilkada

Manuver DPR Lawan Putusan MK Berujung Kemarahan Rakyat, Bagaimana Nasib Pilkada Serentak 2024?

Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:47 WIB
header img
Manuver DPR Lawan Putusan MK Berujung Kemarahan Rakyat, Bagaimana Nasib Pilkada 2024?. (Foto Ilustrasi/okezone)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Manuver DPR yang berupaya merevisi UU Pilkada meski bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memicu gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat. Rapat paripurna untuk pengesahan revisi UU Pilkada tersebut akhirnya dibatalkan karena tidak memenuhi kuorum. 

Revisi ini sebelumnya dianggap sebagai langkah yang terkesan terburu-buru dan memicu kecurigaan adanya agenda tersembunyi di baliknya. Demonstrasi di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, mewarnai penolakan terhadap revisi ini. 

Para pengunjuk rasa khawatir revisi UU Pilkada akan merusak proses demokrasi dan memperkuat politik dinasti di tingkat lokal. Meskipun pengesahan revisi UU tersebut dibatalkan, kericuhan dan protes yang terjadi menunjukkan ketidakpuasan publik yang besar.

Dalam situasi yang penuh ketegangan ini, batalnya pengesahan revisi UU Pilkada memberikan sedikit angin segar bagi para pendukung demokrasi. Namun, pertanyaan besar tetap ada: bagaimana nasib Pilkada Serentak 2024 ke depannya? Apakah DPR akan kembali mencoba melakukan revisi, atau akan menghormati keputusan MK?

Nasib Pilkada Serentak 2024 kini bergantung pada bagaimana Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan para pemangku kepentingan lainnya menindaklanjuti putusan MK dalam menyusun aturan yang sesuai. 

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, menegaskan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) berlaku segera setelah dibacakan, dan KPU harus segera menindaklanjutinya dengan menerbitkan Peraturan KPU (PKPU) yang sesuai. 

"Itu berlaku untuk seluruh putusan MK, kecuali ada pengecualian yang dinyatakan dalam putusan tersebut. Misalnya, ada yang menyatakan putusan akan berlaku dua tahun lagi," ungkap  Refly dalam acara iNews TV.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut