Dia berharap agar segera dilakukan perbaikan agar tidak ada lagi runtuhan yang membahayakan, terutama bagi pengendara. Ia juga menyebutkan bahwa daerah tersebut sering banjir, dan pengerjaan drainase saat ini justru memicu masalah baru, membuat kondisi semakin meresahkan.
Sementara Didin, selaku pelaksana proyek menjelaskan bahwa ambrolnya TPT disebabkan oleh pengerjaan drainase yang berhubungan dengan saluran kota. Alat pemasangan yudit menggali bagian bawah TPT, menyebabkan ambrolnya struktur tersebut.
"Bapak (wartawan-red) bisa lihat, ambrolnya TPT ini akibat dari pembuatan drainase, karena kita posisinya bikin TPT ini match ke saluran kota. Kalau saya masukkan ke dalam, maka jalan yang di atas itu tidak masuk posisinya. Jadi alurnya dihabiskan ke sini. Ketika mereka memasang yudit, TPT di bawahnya itu tergali, makanya turun posisinya. Tapi kalau posisi yang jauh, tidak tergali oleh alat pemasangan yudit, ini masih aman. Ini buktinya, yang tergali makanya dia turun," kata Didin.
Ia menunggu instruksi dari pihak terkait seperti PU, rumah sakit, dan konsultan untuk langkah selanjutnya, karena ia hanya sebagai pelaksana proyek. Menurutnya, proyek ini sudah berdiri selama sekitar 2 tahun hingga 2 tahun setengah, dan rumah sakit di proyek tersebut belum beroperasi meskipun alat kesehatan di dalamnya sudah lengkap. Permasalahan terkait bahu jalan tidak termasuk dalam perencanaan mereka, dan menurutnya, kondisi jalan tidak seharusnya terpengaruh.
"Saya tunggu perintah dari pihak terkait, dari PU, rumah sakit, dan konsultan. Saya hanya sebatas pelaksana," pungkas Didin.
Kondisi ambrolnya TPT RSUD Cilograng sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan segera untuk menghindari potensi bahaya bagi pengguna jalan dan bangunan sekitar. Pihak terkait perlu segera melakukan perbaikan dan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Editor : Iskandar Nasution