LEBAK, iNewsPandeglang.id – Tembok Penahan Tanah (TPT) RSUD Cilograng yang berada di kawasan Kampung Ciawi, Desa Cijengkol, Kecamatan Cilograng, Lebak, Banten, ambrol ke bahu jalan pada Sabtu (20/07/2024) sekira pukul 17.30 WIB.. Akibatnya, pengguna jalan dan bangunan yang ada di atasnya pun terancam.
Hasan, warga sekitar, mengungkapkan kekhawatirannya tentang posisi ambrol yang mengancam keselamatan pengguna jalan. "Sangat mengkhawatirkan. Posisinya kalau tidak segera diantisipasi, saya khawatir ambrol akan jebol dan menimpa pengendara atau orang yang lewat di jalan ini. Apalagi sekarang sangat dekat dengan jalan raya.," katanya saat di lokasi pada Minggu (21/7/2024).
TPT RSUD Cilograng ambrol. Foto Eman
Ia menduga kemungkinan adanya kesalahan dalam perencanaan atau pelaksanaan proyek, yang ditambah dengan kualitas bangunan yang kurang baik dan getaran dari alat berat. Proyek tersebut sudah hampir satu tahun berjalan sejak 2023.
"Saya tidak tahu persis bagaimana perencanaannya dari awal. Mungkin ada kesalahan dalam perencanaan atau pelaksanaannya. Posisinya sekarang sangat mepet dengan jalan. Kalau tidak segera diperbaiki, bisa habis jalan ini," ujarnya
Dia berharap agar segera dilakukan perbaikan agar tidak ada lagi runtuhan yang membahayakan, terutama bagi pengendara. Ia juga menyebutkan bahwa daerah tersebut sering banjir, dan pengerjaan drainase saat ini justru memicu masalah baru, membuat kondisi semakin meresahkan.
Sementara Didin, selaku pelaksana proyek menjelaskan bahwa ambrolnya TPT disebabkan oleh pengerjaan drainase yang berhubungan dengan saluran kota. Alat pemasangan yudit menggali bagian bawah TPT, menyebabkan ambrolnya struktur tersebut.
"Bapak (wartawan-red) bisa lihat, ambrolnya TPT ini akibat dari pembuatan drainase, karena kita posisinya bikin TPT ini match ke saluran kota. Kalau saya masukkan ke dalam, maka jalan yang di atas itu tidak masuk posisinya. Jadi alurnya dihabiskan ke sini. Ketika mereka memasang yudit, TPT di bawahnya itu tergali, makanya turun posisinya. Tapi kalau posisi yang jauh, tidak tergali oleh alat pemasangan yudit, ini masih aman. Ini buktinya, yang tergali makanya dia turun," kata Didin.
Ia menunggu instruksi dari pihak terkait seperti PU, rumah sakit, dan konsultan untuk langkah selanjutnya, karena ia hanya sebagai pelaksana proyek. Menurutnya, proyek ini sudah berdiri selama sekitar 2 tahun hingga 2 tahun setengah, dan rumah sakit di proyek tersebut belum beroperasi meskipun alat kesehatan di dalamnya sudah lengkap. Permasalahan terkait bahu jalan tidak termasuk dalam perencanaan mereka, dan menurutnya, kondisi jalan tidak seharusnya terpengaruh.
"Saya tunggu perintah dari pihak terkait, dari PU, rumah sakit, dan konsultan. Saya hanya sebatas pelaksana," pungkas Didin.
Kondisi ambrolnya TPT RSUD Cilograng sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan segera untuk menghindari potensi bahaya bagi pengguna jalan dan bangunan sekitar. Pihak terkait perlu segera melakukan perbaikan dan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Editor : Iskandar Nasution