CILEGON, iNewsPandeglang.id - Oleh-oleh khas dari Cilegon menjadi buruan para peserta CSS XXII Akkopsi. Tentu saja! Berkunjung ke Kota Cilegon, Banten, memberikan kesempatan yang sempurna untuk mencicipi dan membawa pulang oleh-oleh khasnya.
Meskipun terkenal sebagai Kota Baja, Cilegon juga memiliki beragam hidangan khas yang lezat dan cocok dijadikan buah tangan. Produk-produk seperti gipang, gegetas, rabeg, ceplis, sate bandeng, dan keripik kulit tangkil berhasil menarik minat para delegasi dari berbagai daerah, ada banyak pilihan untuk dinikmati dan dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dari perjalanan.
Partisipasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Cilegon dalam City Sanitation Summit (CSS) XXII Asosiasi Pemerintah Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) di The Royale Krakatau Hotel pada Selasa, 7 Mei 2024, menegaskan komitmen Kota Cilegon dalam mendukung acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sanitasi dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Ini mencerminkan peran aktif Kota Cilegon dalam mempromosikan praktik sanitasi yang baik dan memberikan dukungan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal.
Sejumlah produk dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dinkop UKM Kota Cilegon berhasil meramaikan acara CSS XXII yang dihadiri oleh delegasi dari ratusan daerah se-Indonesia.
Kepala Dinkop UKM Kota Cilegon, Didin S Maulana, menyatakan bahwa kehadiran oleh-oleh khas Kota Cilegon pada acara tersebut bertujuan agar produk lokal dapat dikenal oleh para peserta dari luar daerah.
Produk-produk yang ditampilkan antara lain gipang, gegetas, rabeg, ceplis, sate bandeng, keripik kulit tangkil, dan masih banyak lagi. Didin menjelaskan bahwa semua produk telah memiliki izin lengkap dan sertifikasi halal. "Harganya bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 ribu," kata Didin.
Didin juga mengungkapkan bahwa produk-produk tersebut laku terjual habis, meskipun telah disiapkan 300 paket makanan. Ini menunjukkan minat yang tinggi dari para peserta acara.
CSS XXII AKKOPSI dihadiri oleh delegasi dari 166 daerah kabupaten/kota, bahkan 24 kepala daerah turut hadir di Kota Cilegon bersama ratusan staf mereka. Isu utama yang dibahas dalam acara tersebut adalah pengelolaan sampah, di mana Cilegon menjadi daerah percontohan.
Editor : Iskandar Nasution