get app
inews
Aa Read Next : Wujudkan Komitmen Peduli Lingkungan dan Masyarakat, PT TCI Pekerjakan 50 Warga Lokal

Tradisi Ngatir Warnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Cipanas Lebak, Seperti Ini Kemeriahannya

Kamis, 28 September 2023 | 13:29 WIB
header img
Warga di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, saat menggelar tradisi Ngatir sambut Maulid Nabi Muhammad. Foto iNews/Iskandar Nasution

"Isi dalam hanceungan tersebut adalah ayam panggang, nasi, makanan ringan serta makanan lainnya. Setelah warga Desa Sipayung mengambil hanceungan di Desa Talagahiyang, siangnya warga Desa Talagahiyang yang mendatangi Desa Sipayung untuk mengambil hanceungan yang telah disiapkan oleh warga di Desa Sipayung," kata Nuryadi.

Menurutnya, dalam satu bakul hanceungan biasanya dibagikan untuk lima sampai enam orang warga yang mengikuti tradisi ngatir.

“Dibuat kelompok dengan satu kelompok berjumlah lima atau enam orang, perkelompok tersebut baik muda ataupun anak-anak sama saja dan mendapatkan porsi yang sama tidak ada perbedaan,” ucapnya.

Sementara Ustad Syahri selaku tokoh agama Desa Talagahiyang mengatakan, , jika tradisi Ngatir ini dimulai sejak nenek moyangnya terdahulu  dulu hingga sekarang. Hal itu  sebagai bentuk rasa syukur warga  untuk membuat hanceungan dimana sebuah bakul besar yang berisi satu panggang ayam, nasi, beras dan lainya, untuk dibagikan kepada warga kampung atau desa lain sebelumnya hancengan dikumpulkan serta dibacakan doa-doa di mesjid.

“Setelah dikumpulkan di Mesjid hanceungan tersebut di bagikan kepada warga desa tetangga yaitu warga desa Talagahiang dengan jumlah yang telah disesuaikan dengan jumlah warga hancengan dengan jumlah warga yang datang, sehingga akhirnya dapat terbagi sekitar lima atau enam orang untuk satu bakul Hancengan," kata  Syahri.

Memed, salah seorang warga Desa Sipayung menyampaikan ucapan  syukur dan rasa senang atas tradisi Ngatir ini. Sebab, kegiatan tradis Ngatir tersebut juga telah diikuti sejak dirinya kecil dan kini ia dengan kedua anaknya pun mengikuti tradisi ini, dan mudah-mudahan tradisi ini juga dapat terus dipertahankan oleh generasi-generasi berikutnya.
 
“Dalam tradisi ini kami banyak mendapatkan makna yang sangat penting yaitu tentang berbagi dengan sesama serta jalinan tali silahturahmi yang semakin terjalin," ucap Memed.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut