PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Tugu Cibaliung yang terletak di Kampung Dahu Satu, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten merupakan saksi bisu sejarah kelam pada jaman gerombolan. Dulunya, di tugu tersebut merupakan peristiwa patriotik para pahlawan di Kabupaten Pandeglang dalam sebuah pertempuran.
Dihimpun dari berbagai sumber, akibat pertempuran itu telah gugur para pahlawan. Ironisnya, peperangan bukan melawan penjajah Belanda atau Jepang, namun perang dengan bangsa sendiri yang tergabung dalam gerombolan Laskar Bambu Runcing.
Seiring dengan perjalanan waktu, dibangunlah tugu di lokasi yang menjadi tempat terbunuhnya para pahlawan yang bertempur dengan gerombolan tersebut. Tugu Cibaliung diresmikan oleh Brigjen Pol Soegiri Soedibja Kadapol VII Jawa Barat pada 25 September 1971, tugu ini diberi nama Tugu Tjibaliung.
Pembangunan tugu peringatan pahlawan ini bertujuan untuk mengenang para pahlawan-pahlawan Banten yang gugur saat agresi militer Belanda kedua pada 5 Oktober 1949 di Cibaliung, Pandeglang, Banten.
Konon, para pejuang kala itu, Belanda terus melakukan agresi di wilayah Banten, hingga menguasai kembali Banten. Hingga pada Desember 1948 Belanda berhasil menguasai keresidenan Banten. Belanda pun langsung mendirikan pemerintahan baru yang dipusatkan di Serang yang diberi nama Territoriaal Bestuurs Adviseur (TBA).
Residen Banten pertama Tubagus Achmad Chatib Al-Bantani masuk ke pedalaman Banten Selatan dan membentuk pemerintahan sipil supaya bisa mengimbangi pemerintahan TBA bentukan Belanda tersebut. Komandan Brigade Letkol Eri Soedewo bersama stafnya juga bergerilya dan berpindah-pindah tempat ke pedalaman Banten.
Editor : Iskandar Nasution