Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Pasar Kranggot Dani Rahmat mengatakan, sebelumnya kebutuhan telur ayam di Cilegon dipasok oleh peternak dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Namun kata dia, karena ketiadaan barang, distributor harus mencari pemasok alternatif dari daerah lain yang harganya lebih mahal.
"Biasanya, distributor memesan 10 ton telur ayam, namun kini hanya dipasok 2 ton saja karena ongkos transportasinya yang lebih tinggi," ucapnya saat di lokasi.
Selain itu, kenaikan harga kedua barang tinggi protein itu sudah terjadi tiga bulan lalu dan belum turun sampai saat inim
Diharapkan, ada upaya yang dilakukan seperti operasi pasar dan sebagainya guna menekan harga telur dan daging ayam. Pasalnya, telur ayam sendiri merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi di Kota Cilegon.
Editor : Iskandar Nasution