get app
inews
Aa Read Next : Jelang CSS XXII Akkopsi Digelar di Cilegon, Ratusan Peserta dari Berbagai Daerah Mulai Berdatangan

Gedung SD di Cilegon Nyaris Ambruk, Keselamatan Siswa Terancam

Kamis, 13 Juli 2023 | 20:08 WIB
header img
Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta meninjau langsung gedung Sekolah Dasar Negeri Bojong Baru yang nyaris ambruk. Foto iNews/Iskandar Nasution

CILEGON, iNewsPandeglang.id - Maraknya tentang korupsi  yang dilakukan oleh oknum pejabat di negeri ini, berita tentang korupsi pejabat memang sudah bukan hal baru. Hal ini tentu kontras dengan kondisi memprihatinkan gedung Sekolah Dasar Negeri Bojong Baru di Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon yang nyaris ambruk.

Ketiadaan biaya dan bantuan pemerintah harus menjadi penghalang bagi para siswanya dalam menimba ilmu. Bahkan kondisi gedung sekolah nyaris ambruk itu mengancam keselamatan ratusan siswa.

Apalagi pada kenyataanya, gedung yang jaraknya sekitar dua kilometer dari Jalan Lingkar Selatan Cilegon ini tiga ruang mengalami kerusakan. Dari luar terlihat jelas, terpantau satu gedung yang terdiri dari ruang kelas nyaris ambruk dan atap ditopang dengan bambu di bagian belakang gedung. Selain itu, plafon juga sudah banyak yang jebol serta struktur atap tampak sudah melengkung.

Akibat gedung rusak, sekolah ini kekurangan kelas juga mebeler sudah rusak. Gedung yang dibangun sejak 1994 dengan jumlah 410 siswa belum pernah direhab sehingga tiga ruang mengalami kerusakan berat.

"Dibangun Inpres tahun 1994, belum pernah rehab sampai sekarang. Makanya itu nggak ada istilahnya pake slug besi gitu loh. Jadi bata  semua ini aduknya juga kapur gitu dulu," ujar Aca, Kepala SD Negeri Bojong Baru kepada wartawan pada Kamis, (13/7/2023).

Aca mengaku sudah sering mengajukan proposal sejak 2019 ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Cilegon untuk dilakukan perbaikan, namun belum ada tanggapan untuk dilakukan pembangunan gedung yg dihuni 410 siswa itu.

"Udah dari tahun 2019, tiap tahun saya ngirim proposal ternyata belum ada tanggapan. Alasannya anggarannya sudah tidak ada, tetapi saya bingungnya kok SD yang lain yang sangat istilahnya membutuhkannya masih dibangun, sedangkan ini yang sangat urgent belum dibangun juga," tutur Aca.

Menurut Aca, ada 14 rombongan belajar atau rombel, namun ruang kelas hanya 9. Sehingga ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang. Kemudian yang rusak ada  tiga ruang.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut