CILEGON, iNewsPandeglang.id - Maraknya tentang korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat di negeri ini, berita tentang korupsi pejabat memang sudah bukan hal baru. Hal ini tentu kontras dengan kondisi memprihatinkan gedung Sekolah Dasar Negeri Bojong Baru di Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon yang nyaris ambruk.
Ketiadaan biaya dan bantuan pemerintah harus menjadi penghalang bagi para siswanya dalam menimba ilmu. Bahkan kondisi gedung sekolah nyaris ambruk itu mengancam keselamatan ratusan siswa.
Apalagi pada kenyataanya, gedung yang jaraknya sekitar dua kilometer dari Jalan Lingkar Selatan Cilegon ini tiga ruang mengalami kerusakan. Dari luar terlihat jelas, terpantau satu gedung yang terdiri dari ruang kelas nyaris ambruk dan atap ditopang dengan bambu di bagian belakang gedung. Selain itu, plafon juga sudah banyak yang jebol serta struktur atap tampak sudah melengkung.
Akibat gedung rusak, sekolah ini kekurangan kelas juga mebeler sudah rusak. Gedung yang dibangun sejak 1994 dengan jumlah 410 siswa belum pernah direhab sehingga tiga ruang mengalami kerusakan berat.
"Dibangun Inpres tahun 1994, belum pernah rehab sampai sekarang. Makanya itu nggak ada istilahnya pake slug besi gitu loh. Jadi bata semua ini aduknya juga kapur gitu dulu," ujar Aca, Kepala SD Negeri Bojong Baru kepada wartawan pada Kamis, (13/7/2023).
Aca mengaku sudah sering mengajukan proposal sejak 2019 ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Cilegon untuk dilakukan perbaikan, namun belum ada tanggapan untuk dilakukan pembangunan gedung yg dihuni 410 siswa itu.
"Udah dari tahun 2019, tiap tahun saya ngirim proposal ternyata belum ada tanggapan. Alasannya anggarannya sudah tidak ada, tetapi saya bingungnya kok SD yang lain yang sangat istilahnya membutuhkannya masih dibangun, sedangkan ini yang sangat urgent belum dibangun juga," tutur Aca.
Menurut Aca, ada 14 rombongan belajar atau rombel, namun ruang kelas hanya 9. Sehingga ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang. Kemudian yang rusak ada tiga ruang.
"Tiga ruang kelas rusak berat, ada yang rusak ringan gedung sebelah. Selain gedung rusak juga butuh meubeler,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta yang meninjau langsung ke lokasi gedung sekolah tersebut mengatakan, rupanya gedung sekolah itu sangat potensial, luasnya 1300 meter persegi dengan jumlah siswanya 410. Menurut Sanuji, ini salah satu sekolah dasar yang gemuk 410 siswa dengan rombongan belajar 14, namun ruang kelas yang ada hanya sembilan.
"Jadi, praktis ruang kelas kurang lima ya. Gurunya ada 20 dengan kepala sekolah. secara umum SD ini mengalami kerusakan banyak yang rusak, sisinya banyak rusak udah harus direhab," tuturnya.
"Kursi sangat rusak, tapi yang lebih membahayakan adalah ada bangunan sisi belakang dari ruang kelas yang sudah cukup berat. Jadi ini harus segera direhab sebagai langkah cepat sebelum membahayakan ya. Saya akan dorong terus semua ke teman teman di Pemkot agar ini diperhatikan gitu," katanya lagi.
Sanuji mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dengan Bapeda dengan Pemkot untuk segera dicari solusi cepat. Ya mungkin pakai dana tidak tersangka atau dana bencana. Atau dana lain gitu atau bisa perubahan yang dipercepat. Saya kira selalu ada solusi ya, dengan tidak melanggar peraturan, tapi ada solusi karena ini membahayakan darurat," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, secara umum sekolah dasar di Cilegon kurang ruang kelas dan yang kedua soal meubeler lama yang harus diganti.
"Secara umum yang saya lihat begitu, tapi ini (SD Bojong Baru) agak cukup berat kalau ruangan rusak ini," pungkasnya.
(EG)
Editor : Iskandar Nasution