Asep sempat merasa marah dan sangat emosi, namun setelah melihat pelaku yang nyaris meregang nyawa dengan luka di leher diduga mencoba bunuh diri itu dirinya berusaha segera meminta pertolongan untuk dibawa ke puskesmas terdekat. Sementara untuk hukum dia serahkan sesuai undang-undang yang berlaku.
"Sekarang kan pelaku lagi dirawat ya, saya juga tadinyamah sempet marah tapi udah liat keadaan dia udah mau sekarat segera minta pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit kalo untuk hukuman gimana nanti aja diserahkan kepada pihak kepolisian sesuai undang-undang yang berlaku di negara kita," tuturnya.
Diketahui kronologi berdarah terjadi sekitar pukul 00.30 WIB pada Kamis, (29/6/2023) saat ayah korban menonton televisi tanpa ada rasa curiga ada suara seperti kucing bertengkar di atas plafon rumahnya yang kebetulan korban juga masih serumah orang tuanya. Kemudian mengecilkan volume televisi ada suara seperti benda jatuh, namun tak terlalu jelas.
Kemudian ayah korban penasaran lalu dilihat ke dapur melihat anaknya itu keluar dari kamarnya dengan kondisi berlumuran darah dan dia pun kaget langsung merangkul serta memeluk anaknya tersebut.
Bersamaan dengan korban keluar kamar dan dia peluk kala itu, pelaku juga keluar dan kabur lewat belakang. Setelah itu orang tua korban meminta pertolongan warga sambil melapor ke pihak kepolisian untuk mencari pelaku. Sementara korban sampai menghembuskan nafas terakhir berada di pelukan sang ibu, nyawanya tidak bisa terselamatkan. Pelaku yang sempat melarikan diri ditemukan di belakang rumah dengan kondisi kritis luka di leher diduga mencoba bunuh diri.
Editor : Iskandar Nasution