Sementara itu, May Setiawan Kordinator Aksi menyampaikan tetap akan membuka ruang dialog dengan manajemen PT KIP agar bagaimana mengedepankan rasa kepedulian terhadap keluhan warga sekitar dan mempertahankan nasib mereka yang pernah bekerja di parkiran sebelumnya.
Bahkan May mengatakan apa yang disampaikan manajemen PT KIP melalui Manager Corporate Communication & SR PT KIP terkait program pengembangan masyarakat sekitar melalui program Community Development diantaranya KIP Santripreneureur, Pemberdayaan Nelayan sekitar, Program Sekolah Adiwiyata, Bantuan Beasiswa dan Umroh untuk masyarakat Ciwandan tidak semua benar.
Hal tersebut berdasarkan investigasi yang dilakukan Tegalratu Enterpreneur Community bahwa masih banyak warga sekitar yang tidak mendapatkan program-program sebagaimana yang disampikan pihak KBS.
"Kami punya bukti dari para RT, Saya contohkan salah satu RT di lingkungan Tegalratu kepada kami menyampaikan, tidak ada warganya yang bekerja di PT KIP, Tidak ada pemberdayaan nelayan untuk warganya, tidak pernah mendapatkan hewan quran dari PT KIP, dan Tidak pernah mendapatkan program beasiswa dan umroh untuk warganya. Artinya untuk warga yang mana program-program tersebut?" terangnya.
Bukan hanya di sekitar lingkungan Tegalratu saja sambung May, diluar lingkungan Tegalratu yang notabene masih warga sekitar tidak merasakan program-program yang disampaikan tadi.
"Sebenarnya kami tidak mau mengutak-atik kondisi ini, sehubungan dengan sikap arogansinya manajemen PT KIP saat ini, dengan berat hati kami menyampaikan itu," katanya.
Editor : Iskandar Nasution