LEBAK, iNewsPandeglang.id - Pada umumnya masyarakat di wilayah Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten menggantungkan hidupnya pada aktivitas nelayan di wilayah tersebut. Para pedagang ikan di Pasar Binuangeun kini terancam bangkrut.
Padahal di tempat itu pula merupakan wilayah pelelangan ikan di Lebak. Kondisi ekonomi makin sulit menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat yang membuat para pedagang di pasar mengaku rugi bahkan terancam gulung tikar. Ikan yang terjual hanya berkisar 50 persennya saja. Para pedagang pun mengaku jika kondisi seperti ini bisa rugi bahkan gulung tikar.
Mini salah seorang pedagang ikan laut di Pasar Binuangeun saat di temui di lokasi baru-baru ini mengatakan, saat ini para pembeli sangat berkurang hingga membuat penghasilan mereka menurun.
"Sudah lama ini pak sepi begini. Ikan hanya laku separuhnya saja, jika tidak laku terjual ya terpaksa di es batu lagi, biaya lagi agar bisa dijual kebali esok hari," ucapnya.
Dia pun berharap kepada pemerintah untuk melakukan upaya meningkatkan daya beli masyarakat atau langkah lainnya.
Kondisi ini pula diperparah dengan tingginya harga ikan karena saat ini nelayan tidak melaut dampak cuaca buruk. Meski mengaku tidak menaikan harga ikan, namun pembeli tetap tidak datang untuk membeli ikan yang dijual. Pasar tampak sepi melongpong dan beberapa pedagang mrmilih untuk tidak berjualan. Kondisi ini diprediksi akan terus terjadi hingga bulan puasa Ramadan mendatang.
Menurunnya daya beli masyarakat sudah sejak beberapa minggu terakhir, diduga minimnya pembeli akibat naiknya harga-harga kebutuhan pokok saat menjelang Ramadan ini.
Para pedagang ikan merugi dan terancam bangkrut karena harus membeli es batu setiap hari untuk menjaga kesegaran ikan-ikan dagangan mereka. Sementara itu ikan yang terlalu sering dibekukan atau diberi es batu juga akhirnya tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Editor : Iskandar Nasution