get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Ribu Wisatawan Padati Bakauheni Harbour City Selama Libur Lebaran

Jadi Andalan, Layanan Angkutan Penyeberangan Perintis Terus Alami Pertumbuhan Signifikan

Kamis, 09 Maret 2023 | 19:39 WIB
header img
Layanan Angkutan Penyeberangan Perintis terus mengalami Pertumbuhan signifikan dalam waktu 5 tahun. Foto istimewa

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Sebagai andalan masyarakat pengguna, layanan angkutan penyeberangan rute perintis terus mengalami pertumbuhan dengan rata-rata persentase per tahun untuk trip sebesar 11,17 persen, kendaraan roda 4 campuran 11,37 persen, dan barang (ton) 19,78 persen, Kamis (9/3/2023).

Hal ini disampaikan pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno yang mengapresiasi pertumbuhan angkutan penyeberangan laut rute perintis dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut menunjukkan adanya kebangkitan perjalanan, peningkatan ekonomi, dan peningkatan pembangunan pada daerah yang terlayani.

Menurut Djoko, dalam rangka mendorong kelancaran layanan penyeberangan laut perintis diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah terkait pelaksanaan dan kewenangan tarif lintas penyeberangan, penetapan lintas baru, dan evaluasi lintas eksisting.

Data Direktorat Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan (TSDP) Ditjen Hubdat Kemenhub menyebutkan ada 259 pelabuhan penyeberangan, yang terdiri atas 233 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi, 7 pelabuhan penyeberangan yang belum beroperasi (selesai dibangun 2021), dan 19 pelabuhan penyeberangan dalam proses konstruksi. 

Selain itu, terdapat 357 lintas angkutan penyeberangan (83 lintas angkutan penyeberangan komersial dan 274 lintas angkutan penyeberangan perintis), yang dilayani 427 kapal, terbagi atas 321 kapal komersial dan 107 kapal perintis. Kapal milik swasta 5 persen, BUMN 37 persen, dan sisanya BUMD 5 persen.

Sebanyak 47 lintas merupakan antarprovinsi (13 persen), 150 lintas dalam provinsi atau antarkabupaten/kota (42 persen), dan 161 lintas dalam kabupaten/kota (45 persen).

Di samping itu, ada operator kapal swasta hanya sebanyak 6 unit (5 persen) dari 107 kapal yang melayani lintas perintis, sisanya merupakan BUMN (82 persen) dan BUMD (13 persen) yang merupakan kapal dibangun oleh pemerintah. Sementara ini, masih terdapat banyak usulan lintas yang belum dapat terlayani karena keterbatasan kapal/sarana.

"Sesungguhnya, swasta dapat juga untuk ikut berpartisipasi melayani lintas angkutan penyeberangan perintis ini. Namun, tetap ada insentif yang dapat diberikan pada pihak swasta untuk lebih banyak ikut serta dalam pengoperasian angkutan penyeberangan perintis," ujarnya.

Ia melanjutkan ada kriteria untuk lintas angkutan penyeberangan perintis, seperti belum tersedia layanan yang tetap dan teratur; secara komersial belum menguntungkan; tingkat pendapatan penduduk masih rendah; dan faktor muat rata rata per tahun kurang dari 60 persen.

Adapun perkembangan angkutan penyeberangan perintis dalam lima tahun terakhir. Pada 2019, jumlah lintasan 229 dilayani 88 kapal dengan anggaran subsidi Rp477,95 miliar, selanjutnya pada 2020, jumlah lintasan 253 dilayani 96 kapal dengan anggaran subsidi Rp500 miliar. Lalu, pada 2021 jumlah lintasan 276 dilayani 100 kapal dengan anggaran subsidi Rp487,068 miliar dan pada 2022 jumlah lintasan 289 dilayani 106 kapal dengan anggaran subsidi Rp448,587 miliar.

"Untuk 2023, jumlah lintasan 274 dilayani 107 kapal dengan anggaran subsidi Rp583,083 miliar," sebut Djoko.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut