Menurut dia, untuk harga menu yang ditawarkan sangat terjangkau untuk kalangan anak muda.
Sementara Tasya Valentina, Pengelola Depresso Coffee Shop menjelaskan bahwa nama Depresso itu hanya plesetan. " jika orang yang kekurangan kopi dalam bahasa Indonesianya diplesetin dari depresi ke depreso, O nya itu diambil dari ekspreso. Jadi orang yang kekurangan ekspreso atau kopi disebutnya depreso seperti itu," tuturnya.
Tasya mengaku untuk target market sendiri sebenarnya mulai dari usia 18 hingga 40 tahun, namun makin ke sini makin dikenal tidak hanya anak muda milenial tetapi banyak juga yang umur lebih dari 40 tahunan.
"Saat ini banyak juga yang udah berkeluarga, family-family yang sering nongkrong sekarang ini mungkin habis dari mal atau lainnya mereka kumpulnya di cafe atau coffee shop. Mungkin dari eranya juga sekarang lagi hits yang lebih dari 40 an tahun juga ada yang berkunjung gitu," jelas Tasya.
Depresso Coffee Shop hadir di jalan Pondok Cilegon Indah, Kedaleman Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten.
Editor : Iskandar Nasution