JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Hilangnya siaran TV analog buntut keputusan pemerintah dalam hal ini Kominfo resmi menghentikan siaran analog switch off (ASO) pada Rabu, 2 November 2022 pukul 24.00 WIB mendapat reaksi keras dari Netizen. Mereka menyerbu akun Kominfo, Kamis (3/11/2022) kemarin.
Mereka meluapkan kekesalan terutama yang memiliki orang tua di rumahnya seperti emak-emak yang biasa setiap saat menonton televeisi melalui siaran tersebut.
"Agak sedih tv ku belum digital huhu," cuit akun @hiy156244xxx yang dengan mention akun resmi @kemkominfo dan akun Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate @PlateJohnny dikutip.
Kemudian, akun@babybeexxx menanggapinya. "Pantesan ga bisa nonton sinetron di tv belum digital," ujar akun @babybeexxx.
Netizen yang lainnya pun menegaskan jika sang ibu ngamuk apabila siaran televisi di rumah tiba-tiba lenyap dimatikan Kominfo. "Min tanggujawab, emak gue ngomel mulu TVnya tetiba mati," tulis akun @esluxxx
Tak hanya itu, akun @esnyotxxx menulis cuitan tanggapan ditujukan langsung ke akun media sosial Menteri Kominfo Johnny G Plate soal emak-emak yang bakal marah jika TV di rumah tiba-tiba dimatikan oleh Kominfo.
"Pak, ini emak-emak PKK bisa ngomel2 loh," kata akun @esnyotxxx
"Ga bisa nonton tipi," timpal akun @esserxxx.
Kominfo resmi menghentikan siaran TV analog atau analog switch off (ASO) sejak Rabu, (2/11/2022) pukul 24.00 WIB. Masyarakat hanya bisa menonton TV melalui siaran digital yang hanya bisa ditonton dengan memasang STB.
Oleh karena itu, masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) serta 173 kabupaten/kota tidak ada layanan televisi terestrial (non-terrestrial service) sudah tidak bisa lagi menonton siaran TV analog sejak dini hari ini, tak terkecuali di luar Jabodetabek di Banten juga demikian.
Artikel ini telah tayang di INews.id dengan judul Siaran TV Analog Dimatikan, Publik Ngamuk ke Plate dan Serbu Akun Kominfo: Emak-Emak Ngomel
Dampak Siaran TV Analog Dimatikan di Kabupaten Lebak
Sementara itu, di Kabupaten Lebak, Banten hilangnya siaran TV Analog membuat para pedagang yang menjual Set Top Box (STB) kebanjiran pembeli seperti di Rangkasbitung, Lebak. Sebelum siaran dimatikan jarang sekali yang menanyakan STB apalagi yang membelinya. Mereka menjual STB Rp210 ribu per unit bisa laku 20 unit sehari.
Namun warga mengaku sangat terpaksa membeli Set Top Box (STB) lantaran jika tidak ada itu di rumahnya televisi tidak ada gambarnya. " Habis mau bagaimana lagi gak bisa nonton tivi, meski harganya cukup mahal menurut kami yang kerja sehari-hari buruh serabutan," kata Ahmadi pria berusia 40 tahun itu kepada wartawan.
Editor : Iskandar Nasution