get app
inews
Aa Read Next : Achmad Dimyati Bacalon Gubernur Banten Bertekad Gratiskan Sekolah dari TK hingga S3

Keberatan TV Analog Disuntik Mati, Warga Pandeglang Pilih Tidak Pakai TV karena STB Mahal

Kamis, 10 November 2022 | 17:23 WIB
header img
Keberatan TV Analog Disuntik Mati, Warga Pandeglang Pilih Tidak Pakai TV karena STB Mahal. Foto iNews

PANDEGLANGiNewsPandeglang.id - Warga masyarakat di Kabupaten Pandeglang keberatan siaran TV analog disuntik mati dan harus beralih ke TV Digital. Mereka mengaku mengeluh karena mahalnya harga Set Top Box (STB) tidak terjangkau bagi kalangan masyarakat miskin, selain itu dengan TV Digital menurut mereka tidak mengerti lebih memilih untuk tidak memakai televisi.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh sejumlah warga di Kampung Ciomas Barat, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Banten bahwa sudah empat hari lebih tidak menggunakan televisi.

"Tvnya gambar ilang semua, kalo kita gak ambil pusing pak cuma anak aja suka ngamuk pengen liat tv gak bisa gak ada gambar, katanya harus ada set box harus beli dulu, ngertimah ngerti tapi harganya mahal, boro-boro beli gituan buat makan aja susah,"  ujar Sari salah seorang  warga kampung tersebut  saat ditemui Kamis, (10/11/2022).

Menurutnya, dengan hal seperti itu membuat pening kepala lebih baik tidak menonton TV. Menurut dia pemerintah janganlah membebankan terus kepada warga ditambah dengan kondisi perekonomian pun semakin sulit.

"Mahal bagi kami banyak yang datang nawarin gak digubris kami berharap selaku warga desa kepada pemerintah untuk kembali mengaktifkan siaran TV Analog seperti sedia kala karena seperti ini kita gak ngerti beli juga mahal dan gak tahu, masyarakat juga gak terbebanin dengan kondisi seperti ini," ucapnya.

Sementara Ketua RT 01/04 Kampung Ciomas Barat , Kamim Hidayat  membenarkan bahwa di wilayahnya tersebut siaran TV Analog sudah tidak bisa lagi. " Ya betul sudah beberapa hari ditutup semua gak tahu katanya harus pake siaran tv digital. Kalo masyarakat kami di sini ya namanya awam gak pada ngerti pak," tuturnya.

Masyarakat kata dia,  tahunya seperti dulu dan kini mengganggapnya siaran hilang banyak yang mengamuk anak-anak mereka akibat tidak bisa menonton televisi.

"Sebagian anak ngamuk, dengan situasi seperti ini kami berharap agar tivi seperti dulu lagi dan pemerintah jangan telalu membebani  masyarakat. Kita maunya seperti dulu lagi, jadi supaya masyarakat ini bisa melihat siaran TV yang ada di negara Republik Indonesia ini," kata Kamim penuh harap.

Diketahui, pemerintah akhirnya resmi mematikan siaran televisi analog atau switch off analog (ASO) di wilayah Jabodetabek mulai 2 November 2022 pukul 24.00 WIB. Berhentinya siaran TV analog tersebut membuat sebagian warga Jabodetabek dan sekitarnya  yang belum memiliki TV digital ataupun belum memasang set top box tak lagi bisa menyaksikan siaran televisi.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut