Brutal! Puluhan Orang di Thailand Tewas Ditembak, Pelakunya Polisi Pecatan

BANGKOK, iNewsPandeglang.id - Insiden penembakan brutal terhadap anak dan guru di pusat penitipan anak di Uthai Sawan, Distrik Na Klang, Provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand yang menelan puluhan korban. Diduga pelakunya adalah polisi pecatan.

Menurut laporan media lokal Thailand Thaipbs,  insiden terjadi pada 6 Oktober 2022 sekitar pukul 12.50 waktu setempat berawal mula saat seorang pria mengendarai truk pickup Vigo putih tiba-tiba masuk, menggunakan senjata api dan pisau menyerang anak-anak dan guru. Baru-baru ini, 36 orang tewas dan 12 terluka.

Baca Juga

Brutal! Lepaskan Tembakan Membabi Buta, Pria 14 Tahun Bersenjata Bunuh 3 Orang di Mall

Diketahui nama pelakunya adalah Letkol Pol Panya Khamrab, mantan polisi Na Wang, Provinsi Nong Bua Lamphu.

Peristiwa penembakan brutal ini juga disoroti berbagai media internasional seperti BBC melaporkan setidaknya 31 orang tewas dalam insiden tersebut.

Untuk  motif dari penembakan sadis tersebut masih belum diketahui jelas. Polisi setempat sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman.

Baca Juga

Sumardji Jadi Korban Pemukulan Ofisial Thailand hingga Berdarah, Ternyata Begini Kronologinya

Lalu, ABC News melaporkan penembakan itu terjadi di sebuah pusat penitipan anak di timur laut Thailand. Sedikitnya 30 orang meninggal dunia dan penyerang tewas karena menembak dirinya sendiri.

Sementara itu, Reuters melaporkan 34 orang tewas setelah serangan senjata dan pisau di sebuah pusat penitipan anak. Seorang mantan polisi membunuh istri dan anaknya sebelum menembak dirinya sendiri.

Seorang juru bicara kepolisian Thailand mengatakan, penembakan terjadi di day care atau penitipan anak di Nong Bua Lamphu, seluruh pihak terkait telah dikerahkan untuk menangani kasus ini, termasuk menangkap pelaku.

Baca Juga

Manajer Timnas Indonesia U-22 Dipukuli Ofisial Thailand, Rupanya Sumardji Bukan Orang Sembarangan

Selain itu, dilaporkan polisi pecatan yang melakukan penyerangan itu dikeluarkan dari pemerintahan tahun lalu terkait kasus dengan narkoba.

Editor : Iskandar Nasution