iNewsPandeglang.id - Ada pepetah lama menyebut Buku adalah jendela dunia. Dalam buku, memang terdapat informasi dan pengetahuan. Berbeda dari zaman dulu, kini buku pun lebih mudah diakses, termasuk adanya elektronik book.
Sayangnnya, keinginan untuk membaca di Indonesiamemang masih rendah, yang mengakibatkan tingkat literasi di Indonesia terpuruk dan berada dalam 10 urutan terendah. Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebut literasi di Indonesia berada pada nomor 62 dari 70 negara.
Banyak membaca buku baik untuk meningkatkan pengetahuan, tapi menumbuhkan minat baca pada anak maupun orang dewasa tidak lah mudah dan butuh penerapan disiplin yang baik. Untuk menumbuhkan minat baca, seseorang perlu menyadari manfaat dari membaca.
Psikolog dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, untuk memulai sesuatu yang baru atau belum terbiasa dibutuhkan disiplin yang baik. "Sadari manfaat dari membaca, lalu jadwalkan dengan disiplin bahwa dalam sehari harus ada waktu untuk membaca buku," ujar Vera seperti dilansir dari Antara.
Sementara untuk menumbuhkan minat membaca kepada anak, Vera mengatakan orang tua perlu memberikan contoh dengan memperlihatkan kebiasaan membaca di depan anak. Hal ini akan efektif sebab anak akan selalu meniru orang-orang di sekitarnya. "Kemudian, adakan waktu membaca buku bersama secara rutin. Bacakan buku untuk anak yang masih kecil secara rutin," imbuh Vera.
Dia menambahkan, penting juga bagi orang tua untuk menjadikan isi buku sebagai topik pembicaraan sehingga membuat anak tertarik membaca buku tersebut. Dia juga menyarankan untuk rutin mengajak anak ke toko buku atau perpustakaan terdekat.
Sementara menurut psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Anna Surti Ariani, orangtua perlu menciptakan lingkungan atau situasi yang menyenangkan saat anak membaca. Ketika anak masih kecil, supaya menyenangkan maka dibacakan dulu sama orang tuanya. Bacakan buku-buku yang sesuai usianya sehingga kalimatnya mudah dipahami.
Ketika dia sudah bisa baca sendiri, bisa dibuatkan sudut membaca di rumah. Tidak harus satu kamar, satu sudut saja cukup, ujar psikolog yang akrab disapa Nina itu. "Anak juga bisa dikasih pujian. Misalnya, 'wah keren, udah baca berapa buku?' atau 'sudah berapa halaman?' itu bisa menjadi reward bagi mereka supaya makin senang membaca," sambungnya.
Hal lain yang harus diperhatikan untuk menumbuhkan minat membaca anak, lanjut Nina, orang tua harus memastikan bahwa buku yang diberikan sesuai dengan usia anak.
"Jangan anak masih batita lalu kita ambisius kasih buku usia 5-6 tahun. Begitu juga dengan anak yang sudah SD, jangan paksa dia baca buku anak kecil, nanti bosan. Anak SD kan bacanya sudah lancar dan dia butuh cerita yang lebih panjang," katanya.
Sedangkan untuk menumbuhkan minat baca bagi orang dewasa, Nina mengatakan akan lebih mudah jika dilakukan bersama. Oleh karena itu, penting untuk memiliki teman yang juga memiliki hobi membaca.
"Misalnya, ada teman-teman yang punya minat baca kemudian mereka jadi satu kelompok dan saling sharing bacaan. Mereka bisa ajak teman yang belum terlalu suka baca, sekadar datang aja dan mendengarkan yang lain sharing bacaan," kata Nina.
"Itu akan lebih menumbuhkan minat membaca dibandingkan berusaha sendiri. Jadi, adanya bala bantuan dari orang lain itu akan bagus," pungkasnya.
Editor : Iskandar Nasution