JAKARTA, iNewsPandeglang.id - kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak di Indonesia membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini menyetop sementara penggunaan obat sirup, karena diduga terdapat senyawa yang berbahaya.
(Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Oleh Sebab itu, orang tua diimbau untuk tidak memberikan obat sirup atau obat cair ke anak. Namun, jangan khawatir, sebab masih ada alternatif yang bisa menjadi pilihan dan dapat dicoba untuk menurunkan demam anak.
Terdapat ramuan herbal yang direkomendasikan Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI). Dua ramuan herbal ini aman untuk anak sebagai alternatif penurun demam dan pereda batuk-pilek. Ramuan tersebut, diklaim PDPOTJI, juga membutuhkan bahan yang murah serta mudah didapatkan, sehingga orang tua bisa membuatnya sendiri di rumah.
Nah, berikut ramuan herbal penurun demam dan pereda batuk-pilek untuk anak menurut rekomendasi PDPOTJI yang diterima MNC Portal, Jumat (21/10/2022).
Sirup Madu Bawang Jahe Ini merupakan ramuan penurun demam dan/atau pereda batuk-pilek untuk anak usia 1-12 tahun. Nama ramuannya adalah sirup madu bawang jahe. Ramuan ini dosisnya tiga kali per hari (@5ml), diminum sebelum atau sesudah makan.
Bahan-bahan:
1. 30 ml madu murni
2. 1 siung bawang merah, dicincang halus
3. 1 siung bawang putih, dicincang halus
4. 10 gram jahe segar, dicincang halus
5. 1/2 buah jeruk nipis, diperas
Cara membuat:
1. Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih, dan jahe ke dalam botol berisi madu, lalu masukkan air perasan jeruk nipis.
2. Tutup botolnya, kemudian kocok atau guncang-guncang botolnya.
3. Diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam, sehingga didapatkan sirup dengan konsistensi encer.
4. Saring, tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.
5. Ramuan siap dikonsumsi dengan takaran 1 sdt (5ml) sekali minum.
6. Simpan botol ramuan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari
Sudu Kunyit
Susu Kunyit Ini adalah ramuan penurun demam dan/atau pereda batuk pilek untuk bayi usia 6 bulan - 1 tahun. Nama ramuannya adalah susu kunyit. Ramuan ini punya dosis, diminum tiga kali sehari, sebelum atau sesudah makan.
Bahan-bahannya:
1. 1/8 - 1/4 sendok teh kunyit bubuk (diutamakan kunyit bubuk organik)
2. ASI atau susu formula dengan volume yang biasa dikonsumsi
#Cara membuatnya:
1. Siapkan ASI atau susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata.
2. Ramuan siap diminum.
PDPOTJI menyampaikan bahwa ramuan tersebut bisa juga dikonsumsi untuk anak yang sehat dengan takaran satu kali sehari dengan tujuan memelihara kesehatan dan menguatkan daya tahan tubuh. "Bahan-bahan herbal pada 2 ramuan herbal tersebut secara empirik terbukti aman dan berkhasiat dalam membantu menurunkan demam dan meredakan batuk-pilek pada anak, tanpa laporan efek samping, dan dengan rasa yang disukai anak pada umumnya," kata Ketua Umum PDPOTJI dr Inggrid Tania.
Dia melanjutkan, terdapat segudang manfaat lain dari ramuan tradisional tersebut. Hasil-hasil penelitian juga mengonfirmasi keamanan penggunaan pada anak dan aktivitas sebagai antioksidan (penangkal radikal bebas), imunomodulator (penguat daya tahan tubuh), anti inflamasi (anti peradangan), antipiretik (penurun demam), antitusif (penekan refleks batuk), mukolitik (pengencer dahak), dekongestan (pelega kongesti hidung), dan anti-alergi yang ringan pada anak.
"Konsumsi ramuan herbal ini menjadi kontra-indikasi pada anak yang alergi terhadap salah satu bahan, tetapi kasus alergi terhadap bahan herbal sangat amat jarang," ujar dr Inggrid. "Kami juga menekankan bahwa konsumsi ramuan herbal pada anak ini tetap perlu dikonsultasikan terlebih dulu kepada dokter atau tenaga kesehatan," katanya.
Editor : Iskandar Nasution