Logo Network
Network

Harga Minyak Dunia Naik Lagi Gegara Ulah Putin

Shelma Rachmahyanti
.
Jum'at, 09 September 2022 | 12:27 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Lagi Gegara  Ulah Putin
Harga minyak dunia naik (Foto: Ilustrasi Reuters)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id -Harga minyak dunia naik lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga minyak dunia naik lagi karena Putun mengancam akan menghentikan ekspor minyak dan gas ke beberapa pembeli.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober terangkat USD1,6 atau hampir 2% menjadi menetap di USD83,54 per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November bertambah USD1,15 atau 1,3%, menjadi ditutup di USD89,15 per barel di London ICE Futures Exchange, demikian dilansir dari Antara, Jumat (9/9/2022).

Harga minyak mendapat dukungan dari ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan ekspor minyak dan gas jika batas harga diberlakukan oleh pembeli Eropa.

Uni Eropa mengusulkan pembatasan harga gas Rusia, meningkatkan risiko penjatahan musim dingin ini jika Moskow melakukan ancamannya. Gazprom Rusia telah menghentikan aliran dari pipa gas Nord Stream 1.

Harga minyak naik meskipun ada peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS, berita bahwa Amerika Serikat menimbang perlunya lebih banyak pelepasan minyak mentah dari cadangan strategis, kekhawatiran perpanjangan penguncian COVID-19 China dan kenaikan suku bunga global akan memperlambat aktivitas ekonomi dan menekan permintaan bahan bakar.

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Kamis (8/9/2022) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu meningkat sebesar 8,8 juta barel selama pekan yang berakhir 2 September. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan pasokan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 1,8 juta barel.

Menurut EIA, total persediaan bensin motor naik 0,4 juta barel dari minggu lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan naik 0,1 juta barel.

"Sebagian besar minyak dalam penimbunan itu berasal dari Cadangan Minyak Strategis (SPR). Semakin cepat kita mengosongkan SPR, semakin besar penarikan yang akan terjadi di masa depan," kata Analis Price Futures Group, Phil Flynn.

Pada Rabu (7/9/2022), kedua kontrak acuan turun lebih dari 5,0% menjadi ditutup pada level terendah sejak pertengahan hingga akhir Januari karena kekhawatiran permintaan meningkat,menempatkan WTI ke wilayah oversold secara teknis untuk pertama kalinya dalam sebulan.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.