iNewsPandeglang.id - Kementrian Kesehatan tengah mengupayakan transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan. Dalam hal ini membutuhkan dukungan dari seluruh pihak organisasi profesi.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono yang mana melihat distribusi SDM Kesehatan tidak merata. Menurutnya perlu ada sistem mengatur agar mereka ditempatkan di daerah-daerah, yang masih kekurangan SDM Kesehatan terutama dokter.
"Transformasi tanpa SDM Kesehatan hanyalah sebuah narasi, dan transformasi tanpa SDM Kesehatan hanyalah klise sehingga membutuhkan peran serta seluruh anggota organisasi profesi untuk mewujudkannya” ungkap Wamenkes dr Dante Saksono Harbuwono dikutip dari Sehat Negeriku.
Saat menghadiri acara pengurus ikatan dokter indonesia (IDI) di Jambi, Dante mengatakan, jumlah dokter di Indonesia masih mencapai 0,42 per 1000 penduduk, sedangkan strandar yang diberikan WHO adalah minimal memiliki rasio 1 per 1000 penduduk.
Hal ini masih jauh dari standar kebutuhan, untuk itu dia menjelaskan perlu dibukanya moratorium fakultas kedokteran di perguruan tinggi. Juga perlu menambah kuota Pendidikan dokter umum agar, memproduksi lulusan dokter sehingga kebutuhan sebanyak 179.000 per tahun bisa cepat di capai.
“Kami Kementerian Kesehatan mengajak IDI Wilayah Jambi untuk menjadi bagian transformasi Kesehatan yang ada. Kemudian kami mengajak pengurus IDI untuk membuat terobosan kebijakan dan program yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan kompetensi dokter Indonesia” jelas Dante.
Sejauh ini, kita masih terdapat sekitar 670 puskesmas di Indonesia yang belum memiliki dokter karena dokter-dokter masih tersentralisasi di kota besar.
Indonesia masih mengadapi tiga masalah SDM Kesehatan yang perlu di benahi, antara lain, jumlah dokter yang masih kurang dari standar, kedua distribusi dokter tidak merata, terakhir kualitas dan mutu dokter yang perlu di tingkatkan.
Editor : Iskandar Nasution