get app
inews
Aa Read Next : Ribuan Hektar Sawah di Pandeglang Diserang Hama, Petani Merugi

Demi Bisa Sekolah Rido (15) Rela Jadi Kuli Sawah

Rabu, 20 Juli 2022 | 17:20 WIB
header img
Rido Tengah Menanam Padi (foto Tim Liputan iNewsPandeglang.id)

PANDEGLANG, iNewPandeglang.id - Rido Aljabah Asri Manurung (15) bocah asal Kampung Pamatang Sempur, Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 28 Pandeglang, harus bekerja serabutan demi melanjutkan sekolahnya.

 

Dengan upah yang hanya Rp. 50 ribu untuk satu kali garap, Rido rela meninggalkan masa bermain dengan teman seusianya.

 

"Upahnya hanya Rp. 50 ribu, itu pun tidak setiap hari ada gimana ada yang menyuruh saja, kadang bersihkan sawah, ngambil rumput,ya apa saja. Uangnya buat beli buku, sepatu dan tas, ya pokoknya keperluan sekolah, tapi disisihkan juga untuk kebutuhan dapur," kata Rido, Rabu 20 Juli 2022.

 

Rido pun bercita-cita menjadi orang suskses agar bisa membanggakan orang tuanya yang sudah tiada dan neneknya yang sudah mengurusnya selama belasan tahun.

 

"Saya akan berusaha agar saya sukses, biar bisa membanggakan orang tua saya, dan nenek saya yang susah mengurus saya dari kecil," terangnya.

 

Sementara itu, Castem (56) nenek Rido mengatakan, kedua orang tua rido sudah meninggal dunia sejak rido masih kecil. Agar cucunya terus melanjutkan pendidikan dan menjadi orang sukses ia pun bekerja serabutan.

 

"Bapak Rido meninggal dunia pas rido masih 3 bulan dalam kandungan, dan ibunya meninggal dunia saat Rido berusia 4 tahun. Akhirnya saya yang mengurus Rido hingga SMA, dengan bekerja serabutan dengan penghasilan Rp. 50 ribu, itupun kalau ada yg menyuruh," kata Castem.

 

Castem menceritakan, sejak rido masih kecil ia pun sering membawa Rido ke sawah, hingga duduk di bangku MTS Rido pun akhirnya bisa bekerja dan mendapatkan penghasilannya sendiri. Ia pun selalu menasehati Rido agar tetap bersyukur bagaimana pun kondisinya saat ini.

 

"Dari kecil saya bawa terus ke sawah, ikut garap sawah warga, sampai dia diperlukan warga untuk menggarap sawah sendiri. Saya selalu menasehatinya agar tetap bersyukur dan jangan pernah malu dengan keadaan ini," terangnya.

 

Castem pun berharap adanya perhatian pemerintah, karena Castem pun mengaku program pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial sudah tidak ia rasakan lagi.

 

"Terkahir PKH itu saya dapat pas Rido kelas 2 MTS, sampai sekarang tidak ada. Selain itu juga bantuan beras, kartunya dapet tapi bantuan tidak kunjung ada," pungkasnya.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut