Bekasi, iNewsPandeglang.id - Sudah memasuki bulan Juli, sedang musimnya kelulusan dan kenaikan kelas. Bicara tentang anak Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, untuk kelas 10 naik kelas 11 mungkin rasanya tidak terlalu Hectic ya, beda dengan kelas 11 naik ke kelas 12.
Bukan hanya soal mata pelajaran (mapel) tapi juga mulai harus memikirkan tentang masa depan, beberapa pertanyaan yang mulai bermunculan dan harus banget untuk dijawab. Ada sebagian anak yang bisa jawab tapi ada juga yang masih bingung.
Ada yang masih santuy, ada yang udah ketar-ketir beli buku persiapan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), kursus sana-sini cari tempat bimbel.
Pertanyaan-pertanyaan yang bikin salty seperti, "Lulus sekolah mau kerja atau kuliah?", "Mau kuliah di mana?", "Mau kerja apa?", "Kuliah mau ambil jurusan apa?", "Mau ikut SNMPTN atau fokus di SBMPTN?".
Alhasil tagar Kelas 12 pun menjadi trending di Twitter, bersaing dengan tagar iPhone 13 dan Bintang Emon yang sebentar lagi akan segera menikah. Sampai tulisan ini diterbitkan, tagar Kelas 12 berada diposisi #1 dengan sebanyak 2.248 Tweet.
"Kaget banget si jujur udah kelas 12 .. kek jiwa gue masih ketinggalan di kelas 10," tulis @kimxxxx
"Asli mau nyicil materi kelas 12. Tapi materi kelas 11 sama 10 aja belum dipahami semua," kata @skyxxx
Bahkan sampai ada yang terang-terangan menuliskan resolusi selama di kelas 12. Nah untuk para pembaca yang sekarang duduk di bangku kelas 12 jangan terlalu burnout ya. Ada banyak hal yang bisa dilakukan agar masa depan lebih terarah, sehingga kata penyesalan tidak datang dikemudian hari.
Untuk kelas 12 jangan terlalu overthinking ya, memikirkan masa depan harus tapi jangan sampai melupakan kewajiban tugas di sekolah. Di sini kita akan membahas hal pertama yang bisa dilakukan, atau direncakan selama kelas 12 untuk persiapan setelah lulus sekolah.
Pertama mantapkan hati untuk melanjutkan ke kuliah atau kerja. Kalau memilih untuk kuliah maka hal pertama yang bisa dilakukan adalah mulai memilih kampus dan jurusan yang akan dipilih, karena jangan sampai pilih ikut-ikutan teman, dipaksa orangtua atau asal pilih. Sebab nantinya kan yang menjalani kita, kalau asal pilih ternyata gak sesuai dengan yang diharapkan kan repot juga.
Untuk memilih jurusan bisa berdasarkan passion atau cita-cita, misal passionya menulis bisa ambil jurusan Ilmu komunikasi, Sastra Indonesia, dan Sejarah. Cita-citanya ingin menjadi dokter, bisa ambil jurusan kedokteran. Setelah itu bisa langsung fokus pada pemilihan kampus, untuk yang satu ini jangan hanya dilihat dari popularitas kampusnya ya. Karena kuliah di manapun tergantung dari diri sendiri, kalau kuliah di kampus terbaik sedangkan kualitas diri rendah pun perusahaan juga pasti akan menolak. Hheee
Upgrade terus kualitas diri, informasi tentang kampus yang bagus tapi peluang keterima juga besar, akan mempermudah kamu untuk bisa mewujudkan impian masuk perguruan tinggi negeri. Tapi ingat ya, tugas-tugas di kelas harus tetap dijaga jangan sampai sibuk mengurusi masa depan sedangkan kegiatan saat ini dilupakan.
Agar ambisi kuliah tetap membara, wajib banget bergaul dengan teman-teman yang punya tekad sama, agar ketika sedang down bisa semangat lagi karena melihat kerja keras teman lainnya. Bukan berarti menjauhi teman-teman yang fokus lanjut kerja ya ... nanti dikira sombong.
Untuk yang ingin melanjutkan kerja bukan berarti nilai-nilai di sekolah jadi disepelekan ya, karena banyak perusahaan yang memiliki kriteria lulus SMA tapi beberapa nilai tertentu harus bagus seperti nilai mata pelajaran jurusan atau umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Akan jauh lebih baik lagi jika semua mata pelajaran nilainya di atas rata-rata. Apalagi ditambah nilai + ikut kegiatan ekstrakurikuler idaman banget pastinya.
Berikut ini adalah 7 kampus menurut Kemendikbud 2022 :
1. Universitas Indonesia (UI)
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
3. Universitas Brawijaya (UB)
4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
5. Universitas Airlangga (UNAIR)
6. Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
7. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Editor : Iskandar Nasution