Garut, iNewsPandeglang.id – Aksi oknum yang mengaku wartawan dengan memeras kepala sekolah (kasek) di pelosok langsung mendapat perhatian Komisi IV DPRD Kabupaten Garut. Mereka mendukung aparat penegak hukun mengusut tuntas kasus ini.
"Saya kira sebaiknya masalah ini ditangani lebih lanjut. Sudah semestinya kepala sekolah yang menjadi korban melapor ke polisi," kata anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan kepada iNewsPandeglang.id, Minggu (26/6/2022).
Dia menilai aparat kepolisian tidak akan sulit untuk melacak nomor pelaku. Selain itu, kecanggihan teknologi saat ini dapat membuat pemilik nomor rekening yang diberikan pelaku bisa ditelusuri.
"Bisa kok ditelusuri, nomor handphone dan nomor rekening dari pelaku itu. Dilacak di mana posisinya. Dalam isi percakapan jelas di situ ada upaya pengancaman. Isi inilah yang bisa dipakai nantinya oleh aparat penegak hukum menjadi bahan penyelidikan," ujarnya.
"Kalau merasa tidak salah kenapa mesti takut, kenapa harus khawatir. Laporkan saja," ucap Yudha.
Terpisah, mantan Ketua PWI Kabupaten Garut Aef Hendy menegaskan jika perilaku oknum tersebut telah mencoreng profesi jurnalis. Senada dengan Yudha, Aef mendesak agar korban melaporkan apa yang dialami ke pihak kepolisian.
"Jelas-jelas tindakan orang yang mengaku sebagai wartawan ini telah membuat citra jurnalis menjadi buruk," ujar Aef.
Wawan yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Pakenjeng ini mengungkapkan telah memberikan uang Rp1 juta kepada pelaku.
"Saya terpaksa memberikan uang karena dia terus memaksa melalui chat dan panggilan WhatsApp. Karena saya sedang disibukan oleh persiapan perpisahan siswa, dan juga dia terus menghubungi di waktu Magrib, saya pun terpaksa memberikan uang melalui transfer," kata Wawan.
"Saya pak, kalau uang segitu (nilai yang diminta pelaku) mana ada. Karena kalau pun ada pasti buat anak-anak saya di rumah. Itu juga yang Rp1 juta hasil pinjam dulu ke pemilik gerai bank di desa, istilahnya ditalangi dulu," tuturnya.
Editor : Iskandar Nasution