PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Potret perjuangan siswa di pelosok Pandeglang ini bikin haru. Demi menuntut ilmu, sejumlah siswa SDN Cikadongdong 2 di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, harus bertaruh nyawa setiap hari melewati jembatan bambu yang nyaris ambruk.
Jembatan ini merupakan satu-satunya akses menuju sekolah mereka setelah jembatan utama amblas ke dasar sungai. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama puluhan tahun tanpa perbaikan berarti.
“Kalau lewat sini harus hati-hati banget, soalnya bambunya udah rapuh. Kalau hujan tambah licin, takut jatuh ke sungai,” ujar Alif, salah satu siswa SDN Cikadongdong 2, Senin (10/11/2025).
Meski penuh bahaya, para siswa tetap semangat berangkat ke sekolah setiap pagi. Mereka berjalan beriringan sambil saling membantu agar tidak terjatuh.
Kepala Desa Cikadongdong, Teti Sumiati, mengatakan pihaknya sudah berulang kali mengusulkan pembangunan jembatan melalui musyawarah desa (Musrenbangdes) dan musyawarah kecamatan (Musrenbangcam). Namun, hingga kini belum juga terealisasi.
“Kami sudah beberapa kali ajukan ke pemerintah supaya dibangun jembatan permanen, tapi belum juga ada hasil. Padahal ini akses utama warga dan anak-anak sekolah,” jelas Teti.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki jembatan tersebut agar aktivitas belajar mengajar bisa berjalan aman dan lancar.
“Kasihan anak-anak, tiap hari harus melewati jembatan yang hampir roboh. Kami cuma ingin ada perhatian,” kata salah satu warga setempat.
Selama kondisi ini belum diperbaiki, anak-anak SDN Cikadongdong 2 akan terus menantang bahaya di atas jembatan bambu demi cita-cita mereka.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
