Meski begitu, publik masih terbelah. Ada yang menilai masa lalu tidak bisa dihapus, tapi ada juga yang menilai seseorang harus dinilai dari tanggung jawabnya hari ini.
Kasus ini jadi pelajaran penting bagi pejabat publik untuk berhati-hati menjaga jejak digital. Di era media sosial, masa lalu bisa dengan mudah muncul kembali dan memengaruhi citra seseorang.
IS sendiri mengaku menerima semua kritik dan berjanji untuk terus memperbaiki diri. “Saya manusia biasa, punya masa lalu. Sekarang saya ingin fokus mengabdi dengan baik untuk warga,” tuturnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
