Namun pihak sekolah belum bisa menjenguk langsung karena rumah sakit membatasi kunjungan. Informasi yang diperoleh dari keluarga menyebut kondisi Agara terus memburuk. “Kata pamannya, kesadarannya menurun hingga tinggal 3 persen. Kami berharap dia segera pulih,” jelas Erminawati.
Sebagai bentuk kepedulian, sekolah juga menggalang bantuan sukarela dari guru dan siswa untuk meringankan beban keluarga korban. “Semoga Agara bisa segera sadar, kembali bersekolah, dan menjadi kebanggaan orang tuanya,” tambahnya.
Kasus ini menambah sorotan publik terhadap tindakan represif aparat dalam menangani balap liar. Sementara itu, keluarga korban masih fokus mendampingi perawatan Agara yang disebut mengalami keretakan pada bagian tengkorak akibat benturan benda tumpul.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait