Mereka menuding Israel bertanggung jawab penuh atas dugaan penyelundupan zat terlarang ini. Gaza menyebut ini bukan sekadar sabotase, tetapi juga bagian dari strategi penghancuran moral dan sosial warga Palestina secara sistematis.
“Ini adalah bentuk lain dari genosida Israel. Mereka mencoba membuat warga kami kecanduan demi menghancurkan tatanan sosial dari dalam,” tegas pernyataan itu.
Otoritas Gaza menganggap tindakan ini sebagai “senjata tidak terlihat” yang dipakai dalam perang psikologis dan sosial terhadap warga sipil.
Sebagai informasi, oxycodone merupakan analgesik semi-sintetik yang terdaftar dalam pengawasan ketat di banyak negara. Di Amerika Serikat sendiri, obat ini telah menyebabkan epidemi kecanduan yang serius dalam satu dekade terakhir.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan sedikitnya 549 warga Gaza tewas dan lebih dari 4.000 terluka sejak 27 Mei, akibat serangan brutal Israel di pusat-pusat bantuan dan distribusi pangan PBB.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait