Sebanyak 263 posko gabungan dan 209 posko mandiri disiagakan di seluruh Indonesia, termasuk patroli mobile di titik-titik rawan seperti pelabuhan, terminal, bandara, jalan tol, dan tempat wisata.
Selain itu, pemantauan udara juga dilakukan menggunakan drone secara real-time dan helikopter Basarnas. Pemantauan langsung di sejumlah titik krusial seperti Tol Cikopo dan Pelabuhan Merak turut dihadiri oleh Kabasarnas bersama sejumlah pejabat tinggi negara.
Meski masa siaga telah berakhir, Kabasarnas menegaskan bahwa kesiapsiagaan tidak boleh kendur. “Ancaman cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi masih mengintai. Kita harus tetap siaga dengan personel, peralatan, dan sistem komunikasi yang optimal,” pesannya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait