Apa Itu Hipotermia?
Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh manusia turun di bawah 35°C akibat paparan dingin ekstrem. Dalam kondisi ini, tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa diproduksi, yang mengganggu fungsi organ vital. Jika tidak segera ditangani, hipotermia bisa menyebabkan kegagalan organ dan bahkan kematian.
Pada 1 Maret 2025, dua pendaki, Elsa dan Lilie, terjebak dalam hujan salju, angin kencang, dan hujan deras saat turun dari puncak. Kondisi cuaca ekstrem ini membuat suhu tubuh mereka turun dengan cepat, memicu hipotermia fatal yang merenggut nyawa mereka.
Gejala Hipotermia yang Perlu Diwaspadai
Gejala hipotermia dapat muncul secara perlahan. Para pendaki harus sangat waspada terhadap tanda-tanda awalnya, antara lain:
- Gemetar hebat – Tanda awal tubuh berusaha menghasilkan panas untuk mengatasi suhu rendah.
- Kebingungan dan kelelahan – Fungsi otak terganggu akibat penurunan suhu tubuh.
- Kulit pucat dan dingin – Aliran darah ke organ vital berkurang.
- Koordinasi tubuh terganggu – Kesulitan bergerak atau berjalan dengan normal.
Untuk mencegah hipotermia saat mendaki di gunung, seperti Puncak Carstensz, para pendaki harus selalu memperhatikan kondisi cuaca dan membawa peralatan yang memadai, seperti pakaian hangat dan perlindungan dari hujan atau salju. Selain itu, mengenali gejala awal hipotermia dan mengetahui cara pertolongan pertama sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
Penting: Jika menemukan orang dengan gejala hipotermia, segera cari tempat yang lebih hangat, berikan pakaian kering, dan cari bantuan medis. Selalu pastikan untuk memantau kondisi cuaca, serta lengkapi diri dengan pengetahuan tentang pertolongan pertama agar keselamatan tetap terjaga.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait