KPK menduga akuisisi ini dilakukan dengan cara yang tidak transparan dan menyimpang dari prosedur internal perusahaan. "Dari total uang Rp1,2 triliun yang dikeluarkan untuk akuisisi tersebut, ada kurang lebih Rp900 miliar yang los atau hilang, ujar Plh Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo, dalam tayangan iNewsFlash.
Masyarakat, khususnya di Banten, yang selama ini bergantung pada layanan penyeberangan Merak–Bakauheni, Merak merasa kecewa dan kaget
dengan skandal ini.
"Saya benar-benar nggak menyangka. Selama ini kita pikir uang tiket digunakan untuk perbaikan kapal dan layanan, ternyata malah dikorupsi. Sangat mengecewakan!," ujar warga Serang baru-baru ini.
"Kaget banget dengar kabar ini. ASDP kan perusahaan besar, kok bisa terjadi korupsi sebesar ini? Seharusnya pengelolaan dana lebih transparan," ujar salah seorang pengguna jasa penyeberangan Merak–Bakauheni.
"Selama ini kita percaya layanan ASDP akan semakin baik, tapi malah terungkap ada skandal seperti ini. Kecewa banget!," kata warga Cilegon, Minggu (23/2/2025).
Kasus ini bukan hanya soal korupsi, tetapi juga berdampak langsung pada rakyat. ASDP melayani jutaan penumpang setiap tahun, dan jika benar ada kebocoran anggaran sebesar ini, dampaknya bisa fatal.
- Harga tiket bisa naik karena anggaran habis untuk skandal ini.
- Perawatan kapal terbengkalai, membuat penyeberangan menjadi tidak nyaman dan berisiko.
- Fasilitas memburuk, sementara uang rakyat justru menguap tanpa kejelasan.
Masyarakat berharap kasus ini diusut tuntas dan uang negara bisa diselamatkan. Skandal ini tak boleh dibiarkan begitu saja!
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait