JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari dikenal sebagai hari kasih sayang yang dirayakan di berbagai belahan dunia. Banyak pasangan memanfaatkan momen ini untuk memberikan hadiah seperti cokelat, bunga, atau kartu ucapan sebagai bentuk cinta. Namun, tidak semua negara menerima tradisi ini. Beberapa negara justru melarang perayaannya dengan alasan tertentu.
Valentine memiliki sejarah panjang yang berawal dari zaman Romawi Kuno. Dikisahkan bahwa perayaan ini berasal dari sosok Santo Valentinus, seorang pendeta yang menentang kebijakan Kaisar Claudius II. Pada masa itu, sang kaisar melarang pernikahan bagi para prajurit, karena dianggap mengganggu loyalitas mereka dalam peperangan. Namun, Valentinus tetap menikahkan pasangan secara diam-diam hingga akhirnya dihukum mati pada 14 Februari.
Seiring waktu, kisah ini berkembang menjadi simbol cinta dan kasih sayang. Di Eropa, perayaan Valentine semakin populer dan diadopsi dalam budaya modern dengan berbagai tradisi romantis. Orang-orang mulai bertukar hadiah, menulis puisi cinta, hingga merayakan momen ini dengan pasangan mereka.
Namun, tidak semua budaya menganggap Valentine sebagai sesuatu yang pantas dirayakan. Beberapa negara justru menganggapnya bertentangan dengan nilai agama dan moral masyarakat. Bahkan, ada negara yang memberlakukan larangan ketat dengan sanksi bagi siapa pun yang merayakannya di tempat umum.
10 Negara yang Melarang Perayaan Valentine
1. Arab Saudi
Arab Saudi melarang perayaan Valentine dengan alasan agama dan budaya. Toko-toko dilarang menjual barang bertema Valentine, dan masyarakat tidak boleh merayakannya secara terbuka.
2. Qatar
Di Qatar, perayaan Valentine tidak umum dilakukan karena faktor agama. Meski tidak ada larangan resmi, masyarakat setempat cenderung menghindari perayaan ini di tempat umum.
3. Iran
Pemerintah Iran melarang perayaan Valentine karena dianggap sebagai pengaruh budaya Barat. Kampanye anti-Valentine sering dilakukan untuk menjaga nilai-nilai budaya setempat.
4. Malaysia
Otoritas keagamaan Malaysia menentang perayaan Valentine karena dianggap bertentangan dengan nilai Islam. Meski demikian, warga non-Muslim masih diperbolehkan merayakannya.
5. Brunei Darussalam
Sebagai negara yang menerapkan hukum syariah, Brunei melarang perayaan Valentine di tempat umum. Pemerintah menganggapnya tidak sesuai dengan ajaran Islam dan budaya Melayu.
6. Afghanistan
Di bawah pemerintahan Taliban, perayaan Valentine dilarang keras. Tradisi ini dianggap sebagai bagian dari budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
7. Indonesia
Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa perayaan Valentine haram. Beberapa daerah bahkan mengeluarkan larangan resmi agar masyarakat tidak merayakannya.
8. Pakistan
Pakistan melarang perayaan Valentine di tempat umum dengan alasan budaya dan agama. Meski begitu, sebagian warga masih merayakannya secara pribadi.
9. Mauritania
Sebagai negara mayoritas Muslim, Mauritania tidak mengenal tradisi Valentine. Perayaan ini dianggap bertentangan dengan norma sosial yang berlaku.
10. Somalia
Somalia melarang perayaan Valentine karena mayoritas penduduknya adalah Muslim taat. Pemerintah bahkan melarang penjualan barang-barang yang berhubungan dengan Valentine.
Meskipun perayaan Valentine begitu populer di dunia, ada banyak negara yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai tradisional dan melarangnya. Bagi mereka, menjaga budaya dan keyakinan lebih penting daripada mengikuti tren global.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait